La Nyalla Sebut 110 Juta Big Data LBP Palsu, Rocky Gerung: Kebohongan Ini Didesain oleh Luhut!
Rocky Gerung angkat bicara terkait Elon Musk lebih memilih Malaysia bangin kantor Tesla-Rocky Gerung-YouTube Channel
JAKARTA, DIWSAY.ID - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), La Nyalla Mahmud Mattalitti meyakini bahwa big data yang di klaim Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan merupakan suatu kebohongan.\
La Nyalla menilai Luhut sudah berbohong Luhut berbohong atas klaim big data sebanyak 110 juta warga yang ingin agar Pemilu 2024 ditunda.
"Yang disampaikan saudara Luhut Binsar itu adalah bohong, ya. Saya hanya sampaikan itu saja," kata La Nyalla pada Kamis (14/4/2022).
Maka dari itu La Nyalla meminta masyarakat tidak cepat terpengaruh apa yang Luhut katakan.
BACA JUGA:Nilai Ekspor RI pada Maret 2022 Tembus USD 26,50 Miliar
Eks Ketua PSSI itu menyebut bahwa big data yang sebenarnya merujuk pada temuan perusahaan analisis big data, Evello.
Berdasarkan temuannya itu, ada total 693.289 akun media sosial, seperti Twitter, Instagram, YouTube, dan Tiktok, yang terlibat dalam percakapansoal isu penundaan pemilu.
"Publik jangan takut, jangan juga terpengaruh dengan apa yang disampaikan berita bohong ini. Jadi saya hanya menekankan kebenaran aja," tuturnya.
Menanggapi pernyataan itu, pengamat politik Rocky Gerung kemudian meyakini bahwa kebohongan di Istana Negara bermula dari pernyataan Luhut.
BACA JUGA:Membanggakan, Mahasiswa Teknik Rekayasa Elektromedis UMP Borong Medali ISTEC 2022
BACA JUGA:Mengenal Asal Muasal Tradisi Mudik dan Artinya
"Dia (La Nyalla) langsung menganggap bahwa kebohongan Istana Negara dimulai oleh ulah dari Luhut," kata Rocky dikutip Disway.id dari kanal YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah pada Jumat, 15 April 2022.
Rocky Gerung seakan curiga dengan Luhut yang enggan membuka big data secara terbuka ke publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: