Bank Dunia Perkirakan Krisis Utang Negara Terus Memburuk pada 2022
Bank Dunia Perkirakan krisis utang negara-negara di dunia terus memburuk di 2022--
JAKARTA, DISWAY.ID - Bank Dunia memperkirakan, krisis utang negara-negara di dunia terus memburuk pada 2022.
Hal itu diukur dari tekanan keuangan yang parah akibat tingkat utang dan defisit yang tinggi.
Presiden Grup Bank Dunia, David Maplass mengatakan, utang adalah salah satu dari dua masalah besar yang dihadapi pertumbuhan ekonomi global.
Apalagi 60 persen negara berpenghasilan rendah sudah cukup dalam mengalami kesulitan utang atau berisiko tinggi.
BACA JUGA:Perputaran Ekonomi saat Libur Lebaran Diprediksi Capai Rp72 triliun
BACA JUGA:Siap-siap! Harga Tiket KRL Berpotensi Naik Jadi Rp 5000 untuk Jarak 25 Km
"Krisis utang dan depresiasi mata uang memiliki beban yang sangat membebani orang miskin," kata Maplass, dilansir dari Xinhua, Selasa, 19 April 2022.
Pernyataan Malpass datang hanya beberapa hari setelah dia, bersama dengan Kepala IMF, Program Pangan Dunia PBB, dan Organisasi Perdagangan Dunia menyerukan tindakan mendesak dan terkoordinasi pada ketahanan pangan untuk membantu negara-negara rentan di tengah melonjaknya harga dan kekurangan pasokan.
Menurut Maplass, masalah besar lainnya untuk pertumbuhan global adalah inflasi, yang menyebabkan ketegangan besar.
Kebijakan perlu disesuaikan untuk meningkatkan pasokan, bukan hanya meningkatkan permintaan.
"Pasar melihat ke depan sehingga penting bagi pemerintah dan sektor swasta untuk menyatakan pasokan akan meningkat dan kebijakan mereka akan mendorong stabilitas mata uang untuk menurunkan inflasi dan meningkatkan tingkat pertumbuhan," jelasnya.
Maplass mengaku prihatin dengan negara-negara berkembang di tengah perang Ukraina-Rusia yang menghadapi kenaikan harga mendadak untuk energi, pupuk dan makanan, dan kemungkinan kenaikan suku bunga.
"Perang Rusia-Ukraina dan pertumbuhan yang melambat di Tiongkok, Bank Dunia telah menurunkan proyeksi tingkat pertumbuhan global 2022 menjadi 3,2 persen, turun dari 4,1 persen yang diproyeksikan pada Januari," ujarnya.
BACA JUGA:Kabar Baik! Dana BOS Sebesar Rp 1,3 Triliun Cair April 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: