Sasaran Rusia Bukan Lagi Ukraina Tapi Amerika, Ini Pesan Putin
Karena dianggap picu Russophobia, berbagai media dilarang masuk Rusia.-Russia 1 -Disway.id
Sekalipun demikian, sistem HIMARS sebenarnya mampu menembakkan roket dan rudal dengan jangkauan 300 km. Begitulah cara Washington, setidaknya secara teoritis, telah melengkapi Ukraina dengan sistem yang akan memungkinkan hal ini di masa depan.
"Jika Amerika Serikat memberi Ukraina lebih banyak rudal jarak jauh, Rusia akan menargetkan bagian-bagian negara ini yang sebelumnya tidak ditargetkan," kata Putin.
Ukraina baru-baru ini meningkatkan serangan di daerah perbatasan Rusia, menewaskan sedikitnya tiga orang, yang menunjukkan bahwa Kiev memiliki akses ke beberapa senjata jarak menengah.
Saat ini, Amerika Serikat tampaknya berusaha membantu Kiev menghentikan pasukan Rusia dan sekutu paramiliter mereka di provinsi Donetsk dan Luhansk dengan mengirimkan sistem rudal HIMARS, senjata yang sangat mematikan dengan jangkauan yang cukup jauh.
Moskow sekarang sedang memusatkan operasi militer di dua wilayah ini untuk menduduki semua wilayah di sekitar kedua provinsi ini, demi menciptakan zona penyangga antara Rusia dan Ukraina. Karena Rusia telah mengakui sebelumnya atas Donetsk dan Luhansk sebagai dua negara merdeka.
Itulah mengapa sangat penting bagi Ukraina untuk mencegah kemajuan pasukan Rusia, terutama di Luhansk, dan untuk mendorong mereka mundur kembali.
Sejak awal krisis Ukraina, Amerika Serikat telah menempatkan dukungan keuangan, senjata, dan diplomatik untuk Kiev sebagai garis depan tindakannya.
Washington telah memberikan bantuan $ 700 juta lagi ke negara itu sebagai paket dukungan Gedung Putih terbaru untuk mendukung Pemerintah Kiev.
AS bahkan telah menyetujui bantuan keamanan, ekonomi dan kemanusiaan senilai $40 miliar untuk Ukraina.
Tujuan besar AS adalah untuk melibatkan Rusia dalam perang berkepanjangan di Ukraina yang selanjutnya akan melemahkan kekuatan militernya dan menguras sumber daya keuangan Rusia.
Itulah sebabnya Washington dan sekutu Eropanya, Inggris, sejauh ini telah mengirimkan jumlah senjata terbesar ke Kiev.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Inggris, telah mengubah Ukraina menjadi alat untuk mengontrol dan meletihkan Rusia.
"Barat melarang Ukraina melanjutkan pembicaraan dengan Rusia, yang dua bulan lalu telah menerima proposal Ukraina sebagai dasar untuk sebuah resolusi. Negara-negara Barat telah memaksa Ukraina untuk meningkatkan sikapnya terhadap Rusia," tegas Lavrov.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: russia 1