Sasaran Rusia Bukan Lagi Ukraina Tapi Amerika, Ini Pesan Putin
Karena dianggap picu Russophobia, berbagai media dilarang masuk Rusia.-Russia 1 -Disway.id
MOSKOW, DISWAY.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, jika Amerika Serikat terus mengirim rudal-rudal jarak jauh ke Ukraina, maka Moskow akan menyerang target-target yang selama ini belum pernah diserang. Tak terkecuali Amerika.
Dalam wawancara Russia 1 dengan Putin Senin 6 Juni 2022, Ukraina akan mengalami masa paling kelam jika terus saja membawa bala bantuan khususnya Amerika Serikat.
“Silahkan saja datang dan berikan mereka persenjataan, tapi kami akan membombardir wilayah-wilayah yang belum menjadi target serang,” terang Putin.
BACA JUGA:Presiden Ukraina Zelensky Terima Ancaman Pembunuhan dari Barat hingga Tentaranya
Ia menambahkan, pengiriman sistem peluncur rudal berganda atau MLRS Amerika Serikat ke Ukraina, ada hubungannya dengan upaya menutupi kerugian peralatan militer Kiev, dan sebenarnya tidak mengubah apa pun.
Menurut Putin, pada awal operasi militer khusus Moskow di Ukraina, negara ini memiliki sekitar 515 peluncur rudal berganda, dan 380 di antaranya sudah dihancurkan.
Tapi beberapa yang lainnya diperbaiki dan dikeluarkan dari gudang, sekarang Kiev memiliki sekitar 360 unit alat ini. “Pengiriman senjata-senjata yang lebih besar oleh Barat ke Ukraina, hanya bertujuan untuk memperpanjang pertempuran di negara itu," jelasnya.
Peringatan Putin akan tindakan AS untuk menyediakan sistem rudal yang dapat menembakkan roket dan rudal yang dapat menghantam wilayah Rusia adalah peringatan terbaru dan paling serius yang dikeluarkan oleh Moskow terkait masalah ini. Peringatan ini sebenarnya ultimatum kepada pemerintah pro-Barat di Kiev.
BACA JUGA:100 Hari Invasi Rusia ke Ukraina: Perang Masih Jauh dari Kata Selesai
Rusia telah menolak untuk menargetkan banyak bagian Ukraina sejak awal perang, padahal Moskow dengan mudah dapat menggunakan semua jenis rudal balistik dan rudal jelajah, serta pembom strategis, untuk menyerang semua bagian Ukraina, meskipun faktanya itu adalah negara terbesar di Eropa.
Namun, langkah pemerintahan Biden untuk menyediakan sistem rudal HIMARS ke Ukraina menandai dimulainya babak baru dalam perang Ukraina dan kemungkinan militer Ukraina menargetkan wilayah Rusia.
HIMARS adalah peluncur roket ringan berteknologi tinggi yang dipasang pada sebuah kendaraan seperti truk. Sistem HIMARS merupakan bagian dari paket baru senilai US$700 juta untuk Ukraina yang diresmikan pada hari Rabu 1 Juni 2022.
Beberapa sumber di pemerintahan Biden telah menyatakan bahwa jangkauan sistem rudal yang disediakan oleh Washington ke Ukraina adalah 80 kilometer, dan mengklaim bahwa Kiev dalam praktiknya tidak dapat menargetkan kedalaman wilayah Rusia dengan senjata ini.
BACA JUGA:Krisis Pangan Global Sebentar Lagi Terjadi, Putin: Ini Ulah Picik Kebijakan Eropa
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: russia 1