Tesla Autopilot Terancam Recall Setelah NHTSA Lakukan Penyelidikan 11 Kecelakaan

JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah kalah dipengadilan kasus rasis dengan mentan karyawanya, Tesla Autopillot terancam recall setelah NHTSA lakukan penyelidikan 11 kecelakaan yang terjadi sepanjang 2020 hingga 2022.

Hal ini diungkapkan oleh US National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) atau badan keselamatan lalu lintas Amerika bahwa dari hasil penyelidikan Tesla Autopillot terancam recall.

NHTSA mengatakan bahwa Tesla Autopillot terancam recall karena disinyalir menyebabkan kecelakaan.

BACA JUGA:Reaksi Keras Ustaz Hilmi Firdausi Tanggapi Restoran Nasi Padang Babi Jakarta, Rusak Prinsip Adat?

BACA JUGA:Deddy Corbuzier Cium Seekor Anjing Sampai Empat Kali, Videonya di Like Ratusan Ribu Orang

Sebenarnya penyelidikan ini telah dilakukan oleh NHTSA, namun mereka meningkatkan penyelidikan pada Engineering Analysis (EA) dan mengindikasikan Tesla Autopillot terancam recall.

Dilansir dari eklectrek.com, bahwa NHTSA pada 9 Juni mengumumkan telah meningkatkan penyelidikan terhadap kecelakaan mobil Tesla dan Tesla Autopillot terancam recall karena dianggap mengancam keselamatan penumpang.

Dalam laporan tersebut NHTSA mengungkapkan, ‘PE21-020 ditingkatkan ke Engineering Analysis (EA) untuk memperluas analisis kecelakaan yang ada, mengevaluasi data tambahan dan melakukan evaluasi kendaraan’.

‘Selain itu juga melakukan eksplorasi sejauh mana Autopilot dan sistem Tesla mengancam tingkat keselamatan karena berpotensi mengurangi kewaspadaan pengemudi selama berkendara’.

BACA JUGA:Ini Harga dan Menu Andalan Restoran Nasi Padang Babi di Kelapa Gading Jakarta, Kemunculannya Bikin Heboh

BACA JUGA:Nico Rosberg Dilarang Masuk Paddock Formula 1 Gegara Tak Mau Vaksin Covid-19

‘Dalam penyelidikan tersebut NHTSA akan melakukan pengujian terhadap sistem kontrol kendaraan dan teknologi yang melibatkan pengemudi.’

Keputusan ini biasanya dianggap sudah mendekati pada keputusan untuk recall yang bisa menjadi masalah besar bagi Tesla.

Namun pihak NHTSA mengungkapkan bahwa kami belum memutuskan.

Sumber: