Kasus DBD di Kota Bekasi Tembus 1475 Jiwa, 10 Diantaranya Meninggal Dunia

Kasus DBD di Kota Bekasi Tembus 1475 Jiwa, 10 Diantaranya Meninggal Dunia

ilustrasi DBD--

BEKASI, DISWAY.ID - Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat, sebanyak 1475 kasus demam berdarah (DBD) di Kota Bekasi hingga 10 Juni 2022. 

Bahkan, sepanjang tahun 2022 gigitan nyamuk Aedes Aegypti kepada manusia menyebabkan 10 orang meninggal dunia di wilayah Kota Bekasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menjelaskan, penyebaran kasus terjangkit DBD di Kota Bekasi terbagi dalam 12 kecamatan dan terdapat 2 wilayah terbanyak.

"Dari data untuk jumlah kematian terbanyak ada di Kecamatan Bekasi Utara, tercatat ada 3 kematian dari 341 kasus, sedangkan kasus terbanyak kedua ada di Kecamatan Bekasi Timur sebanyak 214 kasus dan 0 kematian," kata Tanti Rohilawati dalam keterangan resminnya, Sabtu 11 Juni 2022.

Tidak hanya di dua wilayah tersebut, penyebaran kasus DBD tercatat juga di wilayah lainnya diantaranya Kecamatan Jati Asih dengan 118 kasus 2 kematian, Kecamatan Bekasi Barat 178 kasus 1 kematian, Kecamatan Bekasi Selatan 153 kasus 1 kematian, Kecamatan Mustika Jaya 173 kasus 1 kematian dan Kecamatan Rawalumbu tercatat 54 kasus.

Lanjutnya kasus DBD juga tersebar di wilayah Kecamatan Pondok Gede 62 kasus 0 kematian, Kecamatan Medan Satria 95 kasus 0 kematian, Kecamatan Pondok Melati 19 kasus 0 kematian, Kecamatan Jatisampurna 45 kasus 0 kematian dan Kecamatan Bantar Gebang 23 kasus 0 kematian.

"Sementara kasus aktif sebanyak 59 kasus tersebar di 12 kecamatan, terbanyak di Kecamatan Bekasi Utara dengan kasus aktif sebanyak 12 pasien," ucap Tanti Rohilawati.

Tanti Rohilawati memastikan, Dinkes Kota Bekasi akan melakukan kebijakan penanggulangan DBD di wilayah Kota Bekasi dalam waktu dekat.

"Kita akan lakukan pencegahan Dan Penanggulangan DBD Serta Optimalisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta mengoptimalkan para petugas di setiap kecamatan," kata Tanti Rohilawati.

Tidak hanya dilakukan di lapangan, Tanti Rohilawati mengungkapkan pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar selalu ingat menjaga lingkungan sekitar dari bahaya DBD.

"Kami akan membuat video himbauan, lalu On Air Radio Iklan Layanan Masyarakat Tentang Himbauan DBD," jelasnya.

Para petugas puskesmas nantinya juga akan di optimalkan di setiap wilayah Kelurahan guna melakukan sosialisasi dan penanganan pertama kasus DBD di wilayah sekitar.

Reporter : Tuahta Simanjuntak

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: