Sukses Konversi 100 Motor Konvensional Jadi Motor Listrik, Menteri ESDM Targetkan 1000 Motor Listrik di 2022

Sukses Konversi 100 Motor Konvensional Jadi Motor Listrik, Menteri ESDM Targetkan 1000 Motor Listrik di 2022

Sukses Konversi 100 Motor Listrik, Kementerian ESDM Lanjutkan Konversi 1.000 Motor Listrik Tahun 2022-dok ESDM-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sukses melaksanakan Program Konversi 100 unit Sepeda Motor Penggerak BBM menjadi Motor Listrik, Kamis (17/3/2022).

Rencana selanjutnya konversi tersebut sebanyak 1.000 motor listrik di tahun 2022.

Program mengoptimalkan konversi 1.000 motor listrik tahun ini dan 13 juta pada tahun 2030 merupakan salah satu strategi Pemerintah mengakselerasi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.

BACA JUGA:Akhirnya! Festival Kali Bekasi 2022 Kembali Digelar, Ada Apa Saja?

"Kementerian ESDM terus mendorong Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), sebagai bagian dari transisi energi untuk mewujudkan penggunaan energi yang lebih bersih, efisien,mengurangi impor BBM, menghemat devisa serta dapat menghemat subsidi BBM,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif.

“Target kendaraan listrik dalam dokumen Grand Strategi Energi Nasional dan Rancangan Net Zero Emission adalah sekitar 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2030," tambahnya.

Arifin juga menjelaskan, apabila target kendaraan listrik tersebut tercapai, akan memberikan potensi pengurangan konsumsi BBM sebesar 6 juta KL per tahun dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 7,23 juta ton CO2e.

BACA JUGA:Vokalis Sisitipsi yang Ditangkap karena Kasus Narkoba, Ternyata Pernah Ikut Audisi Indonesian Idol Loh

“Dalam rangka semakin mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, pada tahun 2022 kami merencanakan program konversi akan ditingkatkan menjadi sebanyak 1.000 unit sepeda motor dengan sasaran sepeda motor operasional BUMN dan Pemerintah Daerah,” jelasnya.

"Dengan target konversi sebanyak 1.000 unit sepeda motor diharapkan mendorong keterlibatan aktif para pelaku usaha komponen motor listrik konversi, controller, penyedia baterai untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan kandungan lokalnya sehingga harga keekonomian mesin konversi lebih terjangkau,” paparnya.

BACA JUGA:Merek Minyak Goreng Kemasan Bermunculan, Asli atau Palsu? Cek Disini...

“Target yang menantang di tahun 2030 yaitu 13 juta motor listrik dari motor listrik baru maupun hasil konversi diharapkan menjadi daya tarik untuk mendorong tumbuhnya industri kendaraan bermotor listrik di Indonesia yang mandiri," imbuhnya.

Kementerian ESDM juga akan fokus pada fasilitas pendukung, antara lain kesiapan suplai tenaga listrik, pembangunan instalasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan keterjangkauan serta insentif tarif listrik untuk KBLBB.

Hal tersebut telah diatur dalam Permen ESDM No.13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, yang pada saat ini sedang dalam proses revisi dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaanya, mendorong partisipasi investasi dan keterlibatan pihak swasta.

BACA JUGA:Hai Gen Z, Ini Harga Resmi Samsung Galaxy A53 5G di Indonesia, Ada Promo Loh!

"Peningkatan penggunaan kendaraan listrik juga harus di dukung dengan penyediaan listrik berbasis energi bersih, untuk itu kami pun menargetkan pada tahun 2030 kapasitas pembangkit energi terbarukan mencapai 31,4 GW dengan terbangunnya pembangkit EBT baru dalam Green RUPTL PLN 2021 - 2030 sebesar 20,9 GW," pungkas Arifin.

Sebagai informasi, Kementerian ESDM sudah pernah meluncurkan pilot project program konversi 100 unit dengan 10 tipe (jenis sepeda motor) pada 17 Agustus 2021.

BACA JUGA:Jelang MotoGP Indonesia 2022, Warga yang Tak Punya Tiket Nonton MotoGP Disarankan Jangan Nekat

Proses konversi tersebut mengikuti Permen Perhubungan No 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

Motor listrik tersebut telah lolos uji endurance 10.000 KM selama 48 hari dengan menempuh jalan menanjak, turunan, macet baik dalam kondisi hujan maupuan panas.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: