Kisah Elena, Terpisah dengan Buah Hati, Ditinggal Suaminya Berperang dan Dipaksa ‘Layani’ Tentara Rusia
Ilustrasi: Kisah Elena wanita Ukraina-Pixabay/@andsproject-
Ini sering digunakan oleh otoritas Rusia sebagai cara yang meremehkan untuk merujuk pada pejabat Ukraina yang dianggap berpandangan nasionalis.
Lalu pria yang menunjuknya berkata: "Itu karena orang-orang seperti itu sehingga perang pecah".
Seketika orang tersebut membuat situasi makin panas dengan berujar ”Dia adalah istri seorang tentara.”
”Saya mengerti bahwa mereka mengawasi saya, jadi saya segera meninggalkan toko. Saya hanya punya waktu untuk masuk ke rumah saya. Tanpa saya sadari 2 tentara Rusia masuk melalui pintu itu. Saya tidak punya waktu untuk mengeluarkan ponsel saya untuk menelepon. untuk membantu atau melakukan apa pun,” cerita Elena.
”Tanpa sepatah kata pun, mereka mendorong saya ke tempat tidur. Mereka menahan saya dengan senapan dan menelanjangi saya,” ungkap wanita muda itu seraya menangis.
”Mereka tidak banyak bicara. Kadang-kadang mereka memanggil saya 'banderovka' atau saling berkata 'giliranmu'. Kemudian, pada jam 4 pagi, mereka pergi karena giliran mereka untuk bertugas di kamp mereka,” jelasnya.
Elena mengatakan dia belum berbicara dengan dokter atau terapis mana pun tentang cobaan itu, apalagi dengan suaminya. ”Saya bidan. Saya mengobati sendiri,” ucapnya.
"Saya akan menemukan semua yang saya butuhkan begitu saya mencapai tujuan saya. Saya hanya ingin melihat anak-anak saya".
Ditanya tentang kondisi fisik dan mentalnya, lagi-lagi Elena menangis. Mulutnya terdiam beberapa menit.
”Menjijikkan. Sangat menjijikkan. Saya tidak ingin hidup,” katanya.
Tujuh kasus dilaporkan ke saluran bantuan
Kasus Elena jauh dari satu-satunya kasus yang terungkap. La Strada cabang Ukraina, sebuah organisasi hak-hak perempuan, mengungkapkan ada 7 laporan terkait tujuh kasus pemerkosaan.
Namun Alina Kryvoulyak, seorang perwakilan dari kelompok tersebut, mengatakan mungkin jumlahnya lebih dari kasus yang diterima.
”Mungkin ada ratusan atau ribuan wanita dan gadis muda yang telah diperkosa,” terangnya.
Telepon pertama yang diterima La Strada pada 4 Maret adalah tentang pemerkosaan kolektif terhadap seorang ibu dan putrinya yang berusia 17 tahun oleh tiga pria di Kherson.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: afp