F5 Indonesia Siap Berikan Keamanan Aplikasi dan Manajemen Multi-cloud Untuk Konsumennya
RVP of Marketing for Asia Pacific, China and Japan Kunaciilan Nallappan (kiri), Senior Vice President of Sales for Asia Pacific, China and Japan Adam Judd (kanan).-M. Ichsan-
JAKARTA, DISWAY.ID-- F5 Indonesia merilis "State of Applications Strategy Report atau Laporan Strategi Status Aplikasi" terbaru.
Perusahaan global yang bergerak di bidang dalam keamanan aplikasi dan manajemen multi-cloud tersebut melihat adanya perubahan di antara perusahaan di Indonesia dalam hal penyampaian layanan dan pengalaman digital.
Semakin banyak organisasi yang mengadopsi zerotrust principles dan metode bekerja jarak jauh atau hybrid, yang saat ini telah menjadi norma baru di tempat kerja.
BACA JUGA:Yamaha PRJ 2022 Usung Blue Core Hybrid Teknologi Hingga Hadiah Uang Tunai
Dimana lebih dari 58 persen responden senang dengan integrasi dari berbagai aplikasi.
Kemudian juga 58 persen responden senang memberikan pengalaman yang lebih cepat kepada penggunanya melalui komputasi edge dan standar jaringan seluler global generasi ke-5.
Sebanyak 50 persen responden senang dengan teknologi keamanan terbaru yang dapat memberikan perlindungan otomatis seperti Aplikasi Web dan Perlindungan API (WAAP).
Juga analitik yang lebih dalam seperti intelijen ancaman dan arsitektur keamanan yang dapat mengamankan batas mikro dan membatasi risiko seperti Zero Trust.
"Oleh karena itu, sangat penting bahwa solusi IT perusahaan saat ini harus dapat mendukung kompleksitas dan perubahan tersebut, serta mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk membuat mereka bekerja lebih cepat dan responsif," ujar RVP of Marketing for Asia Pacific, China and Japan Kunaciilan Nallappan, saat jumpa pers di Jakarta, Selasa 14 Juni 2022.
BACA JUGA:Iko Uwais Ajukan Penundaan Pemeriksaan, Ini Kata Polisi
Selain itu, F5 juga akan berbagi mengenai beberapa temuan utama dan snapshot industri, mulai dari teknologi yang sangat dinantikan di kawasan ini.
Lanskap transformasi digital di Indonesia saat ini, serta pengalaman dari beberapa pelanggannya, meliputi tantangan dan solusi teknologi dari perusahaan ternama seperti DBS, SoftBank dan Rakuten.
Dengan adanya upaya pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik, layanan cloud service juga diperlukan untuk menjadi pendamping operasional para charging station.
"Saat ini kita belum ada rencana untuk bekerja sama dengan perusahaan pembuat kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV)," tambah Nallappan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: