Kemendikbudristek Janji Bawa Reog Ponorogo ke Dunia Internasional

Kemendikbudristek Janji Bawa Reog Ponorogo ke Dunia Internasional

Indonesia Ingin lebih Dulu Daftarkan REOG ke UNESCO- @batulawangcirebon_official-Instagram

JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berjanji akan mengupayakan agar Reog Ponorogo menjadi cagar budaya Indonesia di mata dunia internasional. 

Hal ini sebagai tanggapan atas rencana pemerintah Malaysia untuk mengusulkan seni Reog Ponorogo ke UNESCO sebagai warisan budaya.

"Kami terus mengupayakan agar elemen budaya Indonesia tidak hanya mendapatkan status di tingkat Internasional. Namun, yang terpenting adalah agar masyarakat Indonesia turut memberikan perhatian dan ikut melestarikan," kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid lewat keterangan tertulis, Senin 11 April 2022.

BACA JUGA: Sinyal Kuat! Cristiano Ronaldo Bakal Dibuang di Bursa Musim Panas, Nih Buktinya...

Hilmar mengaku telah mencalonkan empat unsur budaya Indonesia untuk diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya takbenda (WBTb). 

Salah satunya adalah kesenian Reog Ponorogo dari Jawa Timur. Hilmar kemudian menjelaskan bahwa Konvensi WBTb UNESCO bertujuan untuk melindungi WBTb berdasarkan perjanjian internasional. 

Tidak memberikan klaim kepemilikan budaya suatu negara. Selain itu, UNESCO tidak dapat menjamin bahwa semua unsur budaya yang dicalonkan oleh masing-masing negara akan lolos WBTb UNESCO. 

BACA JUGA: Penyusup Demo Mahasiswa 11 April, Belasan Orang Diamankan, Ada yang Ngaku dari Pekalongan

Sebab, kata dia, sumber daya UNESCO terbatas. Menurut dia, satu negara hanya bisa mengajukan satu nominasi setiap dua tahun untuk memasukkan unsur budayanya ke dalam UNESCO WBTb.

"Sejak tahun 2016, Komite WBTb UNESCO mengatur batasan jumlah elemen budaya yang dapat diinskripsi sebagai WBTb UNESCO, yaitu 50 elemen budaya saja per tahun dari 193 Negara Anggota UNESCO," ujarnya.

Saat ini ada 12 warisan budaya tak benda asal Indonesia yang telah diakui UNESCO PBB antara lain wayang (2008), keris (2008), batik (2009), pendidikan dan pelatihan batik (2009).

Kemudian, angklung (2010), tari Saman (2011), Noken (2012), Tiga genre tari Bal (2015), Seni pembuatan kapal Pinisi (2017), tradisi pencak silat (2019), pantun (2019) serta gamelan (2021).

BACA JUGA: Daftar Harga Minyak Goreng di Indomaret dan Alfamart Hari, Senin 11 April 2022

Sebelumnya, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut pemerintah Malaysia berencana mengajukan kesenian Reog sebagai kebudayaan negaranya ke UNESCO PBB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: