Xi Jinping Dituding Mainkan Diplomasi Utang ke Negara Miskin

Xi Jinping Dituding Mainkan Diplomasi Utang ke Negara Miskin

Ilustrasi: Presiden China Xi Jinping dalam sebuah karikatur. -Twitter/@CrIYU1KTmSfrXZ3-

Dikutup Disway.id dari sebuah wawancara dengan Bloomberg, Duta Besar Palitha Kohona mengatakan bahwa prosesnya seringkali memakan waktu berbulan-bulan dan dia tidak melihat adanya penundaan.

”Mengingat keadaan saat ini, tidak banyak negara yang bisa turun ke lapangan dan melakukan sesuatu,” katanya. 

”Tiongkok adalah salah satu negara yang dapat melakukan sesuatu dengan sangat cepat,” sambungnya. 

Seorang sarjana yang berbasis di Shanghai yang meneliti pinjaman luar negeri Tiongkok mengatakan jalur kredit baru lebih sulit untuk disetujui karena pihak berwenang menekankan manajemen risiko. 

Manajemen ini berlaku di lembaga keuangan termasuk bank Tiongkok. Cendekiawan itu meminta untuk tidak disebutkan namanya karena aturan untuk berbicara dengan media.

Ini selaras dengan pernyataan Xi yang sebelumnya menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih hati-hati pada simposium Belt and Road tingkat tinggi pada bulan November. 

”Penting untuk menerapkan sistem pencegahan dan pengendalian risiko,” kata Xi. 

Dia meminta para peserta untuk menjadikan proyek "kecil tapi indah" sebagai prioritas kerja sama asing dan menghindari tempat-tempat berbahaya dan kacau dalam memberikan pinjaman.

Awal bulan ini, Jin Liqun, presiden Bank Investasi Infrastruktur Asia yang didukung Tiongkok, mendorong Sri Lanka untuk meminta bantuan IMF dalam pertemuan dengan Kohona. Tapi permintaan itu tidak ditanggapi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bloomberg