Luka Modric, Kota Zadar dan Tempaan Hidup yang Keras

Luka Modric, Kota Zadar dan Tempaan Hidup yang Keras

Luca Modric-Twitter/@lukamodric10-Disway.id

Berkat turnamen yang membuatnya sedikit lupa dengan kengerian kehidupannya, ia akhirnya bertemu dengan Tomislav Basic, yang akhirnya menjadi ayah angkat Modric.

Dia kemudian mulai dikenal di kawasannya, tetapi hingga usianya memasuki 10 tahun, ia ditolak oleh banyak pelatih karena menganggap posturnya terlalu kecil dan terlihat lemah untuk tampil di sebuah pertandingan kompetitif.

BACA JUGA:Sindir Drama Transfer Mbappe, Luka Modric: Saya Tidak Akan Melakukan

Bahkan klub regional Dalmatia, Hajduk Split, juga menolak Modric mentah-mentah tanpa melihat penampilannya di lapangan. Tetapi, ayah angkatnya tidak menyerah.

Tomislav kemudian memanfaatkan koneksinya di Dinamo Zagreb untuk mengatur pertandingan persahabatan melawan NK Zadar, dan ia akhirnya direkrut oleh raksasa Kroasia itu pada 2001, ketika usianya 16 tahun.

Semenjak menimba ilmu di akademi Zagreb, kemampuannya semakin terasah dan ia kemudian melanjutkan kariernya di Tottenham Hotspur dan hingga kini sukses besar di Real Madrid.

Bagi banyak orang, dahulu mungkin Zadar hanyalah kota tertua di Kroasia yang kaya akan sejarah, namun berkat Modric, kini Zadar juga terkenal sebagai kampung halaman salah satu pesepakbola terbaik di dunia.

Berkat pencapaian Kroasia yang menembus partai final Piala Dunia 2018, pamor Zadar pun turut meningkat dengan popularitas Modric.

Satu tahun setelah Piala Dunia di Rusia, Zadar terkenal dengan sebutan 'Efek Piala Dunia'. Mural sang pahlawan di berbagai sudut kota, anak-anak kecil bermain sepakbola jalanan dan poster-poster Modric tersebar di seluruh penjuru kota.

Yang sangat menakjubkan adalah, para pelancong dari berbagai daerah di Kroasia, bahkan dari mancanegara, tidak akan bisa menemukan jersey ori timnas Kroasia dengan nama Modric serta no.10 di punggungnya karena sudah ludes terjual habis setiap stok baru diluncurkan di toko-toko di Zadar.

Zadar dan Sepakbola

Zadar memang tidak terlalu terkenal dengan sepakbolanya, melainkan sejarah panjang perjuangan kota tersebut saat kemerdekaan Kroasia.

Di Zadar, klub lokal yang terkenal adalah NK Zadar, yang merupakan tim masa kecil Modric. Mereka bermarkas di Stadion Stanovi.

Tetapi setelah musim 2018/19 berakhir, NK Zadar, yang finis di urutan kedelapan di kasta kedua liga Kroasia, harus bubar karena bankrut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: goal