ACT Disebut Dekat dengan Tokoh 212, Guntur Romli: Mereka Sponsori Jonru

ACT Disebut Dekat dengan Tokoh 212, Guntur Romli: Mereka Sponsori Jonru

Gun Romli sebut ACT Sponsori Jonru dan 212-@gunromli-Twitter

JAKARTA, DISWAY.ID - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadi pembicaraan netizen usai mencuat adanya dugaan penyelewengan penyaluran dana sosial

Alih-alih menyalurkannya untuk kalangan yang membutuhkan, petinggi ACT justru diduga menggunakan donasi untuk bermewah-mewahan, dari mulai gaji fantastis hingga mobil mahal untuk kendaraan operasional.

Dana yang didapatkan ACT setiap tahunnya disebut mencapai ratusan miliar. Bahkan pada 2020, lembaga tersebut menghimpun donasi hingga Rp462 miliar.

Bukan kali ini saja ACT menuai sorotan. Beberapa tahun lalu, ACT juga pernah jadi perbincangan karena dituding terlalu politis, ditandai kedekatannya dengan sejumlah tokoh 212.

BACA JUGA:Diduga Selewengankan Dana Sosial, Ini Jumlah Donasi dan Nominal yang Disalurkan ACT Sejak 2005-2020

Sebelumnya, penyidik Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pernah menyita sebuah buku '212' yang diambil di rumah Jonru F Ginting, tersangka ujaran kebencian terhadap pemerintah.

Polda Metro Jaya kemudian mengungkap ke publik, jika isi buku tersebut merupakan tulisan mengenai pengalaman tokoh masyarakat dan masyarakat biasa mengenai aksi 212.

Namun, Pihak kepolisian tidak menyebutkan secara spesifik berapa banyak buku yang dicetak dan siapa penulis buku tersebut. Mereka menyebut bahwa ACT menjadi sponsornya.

Guntur Romli yang mengetahui soal kasus tersebut, kemudian mengunggah sebuah berita pada 2017 silam yang berjudul, “Disponsori ACT, Apa Isi Buku '212' yang Disita Polisi dari Jonru?”

Guntur Romli menyebut, kalau ACT merupakan sponsor Jonru dan 212.

“ACT Sponsori Jonru & 212,” tulisnya dikutip dari cuitan akun @GunRomli yang diunggah pada Minggu 3 Juli 2022.

Berikut beberapa tokoh 212 yang pernah menjalin relasi dengan ACT:

1. Jonru Ginting

Jon Riah Ukur Ginting alias Jonru Ginting adalah pegiat medsos yang dikenal anti pemerintah. Ia pernah dipidana karena tuduhan "hate speech".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait