Badai Debu Terjang Montana, Puluhan Mobil Tumbang dan 6 Orang Tewas
Petugas Pemadam Kebakaran evakuasi kendaraan yang tumbang akibat angin kencang dan memicu badai debu di Montana, Sabtu 16 Juli 2022. -Amy Lynn Nelson-Huffpost.com
MONTANA, DISWAY.ID-Angin kencang memicu badai debu menerjang MONTANA, Amerika Serikat, Sabtu 16 Juli 2022.
Angin kencang yang disertai dengan badai debu berkecapatan 60mph atau sekitar 96 kilometer per jam di Montana menewaskan 6 orang dan puluhan kendaraan kecelakaan akibat terjangan tersebut.
Kemacetan panjang dilaporkan terjadi di Jalan Tol Patrol Sgt Montana tepatnya di Interstate 90.
Pihak berwenang Jay Nelson mengatakan, angin kencang menyebabkan badai debu sehingga membuat jarak pandang menjadi nol.
BACA JUGA:Liverpool Dihantam Badai Cedera, Klopp: Kami Monster Mentalitas!
Mengutip Huffpost.com Sabtu 16 Juli 2022, koresponden pertama yang berada di lokasi kejadian mengatakan sedikitnya 20 kendaraan jatuh di jalan Patrol Sgt Montanan dekat Hardin.
Sementara patroli jalan raya tidak segera menghitung jumlah korban luka, Nelson mengatakan ambulans tambahan harus dipanggil untuk membantu.
Insiden itu terjadi 3 mil (5 kilometer) barat Hardin.
Sebuah video dari The Billings Gazette menunjukkan ratusan traktor-trailer, kemping, dan mobil mundur sejauh bermil-mil di sepanjang dua jalur menuju ke timur dari interstate.
BACA JUGA:135 Orang Terkubur Longsong Dampak Badai Megi di Filipina, 103 Orang Masih Dalam Pencarian
Ahli Mateorologi National Weather Service, Nick Vertz mengatakan, akar badai debu dapat ditelusuri kembali beberapa jam, ketika badai muncul di Montana selatan tengah antara 1 dan 2 siang.
Badai-badai tersebut memicu terjadinya badai petir hebat yang menyelimuti Hardin dan bagian lain Montana dari tengah hari hingga pukul 9 malam. Jumat 16 Juli 2022.
Ahli meteorologi memperkirakan potensi hujan es yang terisolasi seukuran seperempat, hembusan angin yang tersebar hingga 75 mph (121 kph) dan seringnya kilat.
Apa yang disebut "aliran keluar" - atau gelombang angin yang dihasilkan oleh badai tetapi dapat bergerak lebih cepat darinya - terbang ke timur/tenggara sekitar 48 kilometer di depan badai, kata Vertz.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: