Hujan Meteor di Akhir Juli, 2 Fenomena Langit Akan Terlihat 29 - 31 Juli 2022

Hujan Meteor di Akhir Juli, 2 Fenomena Langit Akan Terlihat 29 - 31 Juli 2022

Hujan meteor akan terjadi di akhir juli. --brin.go.id

BANDUNG, DISWAY.ID-Fenomena langit selalu menarik perhatian. Salah satu fenomena yang diperkirakan terjadi pada akhir Juli 2022 adalah hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids

Hujan meteor Delta Aquariids dapat diamati pada 29 – 30 Juli mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur. Puncaknya sekitar pukul 02.00 WIB di langit selatan. 

Sedangkan Hujan meteor Alpha Capricornids dapat diamati pada 30 – 31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur. Namun waktu terbaik adalah setelah lewat tengah malam di arah langit selatan

Hujan meteor ini menampilkan belasan meteor per jam. Debu-debu komet 96P/Machholz diduga menjadi sumber hujan meteor ini.

Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, pada akhir Juli akan terjadi fenomena hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids. 

BACA JUGA:Fenomena Matahari Tepat di Atas Ka`bah 15 dan 16 Juli 2022, Cek Arah Kiblat!

Dua hujan meteor ini terjadi di langit selatan sehingga cocok diamati dari Indonesia.

Hujan meteor merupakan fenomena astronomi tahunan yang terjadi saat meteor tampak meluncur silih berganti dari titik tertentu di langit. 

Meteor tampak seperti bintang jatuh atau bintang berpindah. Meteor sesungguhnya adalah batuan atau debu antar-planet yang memasuki atmosfer lalu terbakar karena gesekan atmosfer.

“Hujan meteor Alpha-Capricornids ini bisa diamati pada 30 – 31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur. Namun waktu terbaik adalah setelah lewat tengah malam di arah langit selatan. Diperkirakan ada sekitar 5 meteor per jam yang tampak melintas di langit. Hujan meteor ini berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan bumi,” ungkap Thomas Djamaluddin, mengutip brin.go.id pada 13 Juli 2022. 

BACA JUGA:Fenomena Embun Es di Dieng Disebut Upas, Mengandung Racun, Ini Alasannya

“Debu-debu komet yang berukuran kecil kecil memasuki atmosfer bumi lalu terbakar menampakkan seperti bintang jatuh. Walau jumlah meteornya sedikit, kadang-kadang hujan meteor ini menampakkan meteor terang dari sisa-sisa komet yang berukuran lebih besar,” jelasnya.

Thomas menambahkan gabungan dua hujan meteor di langit selatan menjadi daya tarik bagi pengamat langit di Indonesia. 

Diharapkan kondisi kemarau dan tanpa gangguan cahaya bulan ini membuat pengamatan hujan meteor lebih menarik. Pilihlah lokasi pengamatan yang minim gangguan cahaya lampu dan medan pandang ke langit selatan tidak terganggu pohon atau bangunan. Pengamatan meteor lebih baik tanpa alat, karena mata mempunyai medan pandang yang lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: