Detik-Detik Brigadir J Tersungkur, Masih Ditembak dari Jarak Dekat, Bharada E Ungkap Fakta Ini
Kepada pihak Komnas HAM Bharada E mengakui penembakan dari jarak kurang lebih 2 meter saat Brigadir J tersungkur--
BACA JUGA:Airin Rachmi Diany Bakal Jadi Calon Gubernur Banten, Golkar Dinilai Pintar Mengambil Momen
Kamaruddin menuturkan, dokter yang mengautopsi membuka lem dan ditemukan sebuah lubang yang kemudian disonde memakai alat seperti sumpit diarahkan ke mata.
"Sonde itu seperti ditusuk pakai alat seperti sumpit, disonde ke arah mata mentok," terangnya.
Menurutnya, penyondean kembali dilakukan di lubang bagian belakang kepala mengarah ke hidung dengan posisi agak tegak lurus.
Kamaruddin menyebut lubang yang ada di bagian belakang kepala yang posisinya agak di atas, tembus ke hidung jenazah Brigadir J.
"Disonde ke arah hidung ternyata tembusnya ke jahitan yang sebelumnya difoto dan berulang kali saya sempat bilang ke media, bekas lubang peluru yang ditembak dari belakang kepala," ungkapnya.
BACA JUGA:Kekasih Yakin Brigadir J Jadi Ajudan Ferdy Sambo, Bukan Sopir Putri Candrawathi, Ini Buktinya
Kamarudiin menambahkan, temuan tim dokter itu memperkuat anggapan dirinya bahwa Brigadir J ditembak dari arah arah belakang di bagian kepala.
Selain itu, dia pun menyebut temuan autopsi ulang menandakan Brigadir J tewas bukan dalam baku tembak.
"Sebab, kegiatan tersebut biasanya terjadi apabila dua orang dalam posisi berhadapan," pungkasnya.
Dapat diketahui, otopsi jenazah Brigadir J telah selesai dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Jambi, Rabu 27 Juli 2022.
Ketua tim dokter forensik, Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan, hasil otopsi akan keluar 4-8 pekan.
BACA JUGA:Cicak Kering Diekspor ke Tiongkok Rp 380 Ribu per Kg, Mau Dibuat Apa?
Ade mengatakan, hasil otopsi lama keluar karena ada bagian luka yang butuh pemeriksaan mikroskopis.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan apakah luka terjadi setelah atau sebelum kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: