Mahalnya Pengakuan Sambo

Mahalnya Pengakuan Sambo

Pengakuan Irjen Pol Ferdy Sambo jadi 'barang' mahal dalam mengungkap misteri berdarah polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J pada Jumat 8 Juli 2022 lalu. -Syaiful Amri/Disway.id-disway.id

Tidak ada unsur mengada-ada, apalagi membuat statement yang tidak mendasar. Ini dibuktikan dengan berkas yang berisi data dan foto yang telah diserahkan ke Bareskrim Polri.

“Di awal-awal Kompolnas terkesan menuding kami (pihak pengacara) memberikan pernyataan yang tidak mendasar. Saya jawab itu salah. Semua yang kami sampaikan memiliki data dan bukti," jelasnya.

Martin juga mendesak adanya tersangka dalam kasus ini. Langkah penetapan tersangka merujuk dari bukti material dan pengakuan Bharada E yang sempat disampaikan Polri dalam jumpa pers beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA:Pengakuan Putri Chandrawathi Bisa Menjerat Dirinya Sendiri

“Ini kan lucu, korbannya ada, TKP-nya jelas, tapi anehnya tersangka sampai hari ini belum juga ditetapkan. Ini ada apa," timpalnya di hadapan Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen Pol (Purn) Benny Josua Mamoto yang juga menjadi pembicara dalam dialog tersebut. 

Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI segera memeriksa ajudan atau aide de camp (ADC) Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo yang sebelumnya berhalangan hadir untuk memberikan keterangan terkait kematian Brigadir J.

“Berikutnya penambahan keterangan dari ajudan yang kemarin belum datang karena ada di luar kota,” kata Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam.

Enam ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo termasuk Bharada E sebelumnya telah diperiksa Komnas HAM pada Selasa 26 Juli 2022. Namun, satu orang ajudan pada hari tersebut tidak memenuhi pemeriksaan oleh lembaga HAM tersebut.

BACA JUGA:14 Kejanggalan Kematian Brigadir J Diungkap Kamaruddin Simanjutan, Ini Baku Tembak atau Disiksa?

Tidak hanya ajudan, Komnas HAM juga akan memeriksa orang-orang yang berada di sekitar lingkup Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi untuk mengumpulkan sejumlah informasi atau keterangan yang dibutuhkan.

Setelah memeriksa ajudan dan orang-orang yang terkait dengan Irjen Pol Ferdy Sambo termasuk Putri Candrawathi, Komnas HAM mengagendakan pemeriksaan uji balistik dan hal lainnya yang dapat mendukung proses penyelidikan kematian Brigadir J.

Selain itu, Komnas HAM juga masih akan mengumpulkan data-data siber dan digital forensik. Dari sini kedekatan Brigadir J, Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Chandrawati dan Bharada E bisa mengungkap tabir misteri yang ada. Yang pasti, mahalnya pengakuan Sambo menambah panjang 'drama' kematian Brigadir J.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: