Dear Pak Jokowi, Pengacara Bharada E Dapat Ancaman, Siapa Kira-kira Sosoknya?
Deolipa Yumara ada pihak minta untuk cabut perkara bahkan meminta untuk cabut kuasa.-(Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com)-
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan instruksi tegas kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit untuk segera mengusut tuntas kasus tewasnya Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Orang nomor satu di Indonesia itu meminta Polri bisa mengungkap kasus tersebut untuk disampaikan dengan informasi apa adanya.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi ketika sedang berada di Kabupaten Mempawah, Pontianak, Kalimantan Barat.
"Sejak awal kan saya sampaikan, sejak awal saya sampaikan. Usut tuntas, jangan ragu-ragu, jangan ada yang ditutup-tutupi," kata Jokowi, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 9 Agustus 2022.
BACA JUGA:Akhirnya Terbongkar Pemilik Asli Pistol Glock 17, Pengacara Sebut Bharada E Kini Pasrah pada Tuhan
Selain itu, Jokowi meminta adnaya transparansi yang dilakukan Polri dalam mengungkap kasus Brigadir J.
Secara tegas, Jokowi minta polisi tidak merasa ragu dalam mengungkap kebenaran dan sama sekali jangan ada yang ditutup-tutupi
"Jangan ragu-ragu, jangan ada yang ditutupi. Ungkap kebenaran apa adanya, sehingga jangan sampai menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri," paparnya.
"Itu yang paling penting. Citra Polri apapun yang tetap harus kita jaga," jelas Jokowi.
BACA JUGA:Tegas! Hotman Paris Dorong Bharada E Bongkar Oknum-oknum Terkait: Apa Kamu Yakin Mereka Menolongmu
Eks Kapolda Metro Jaya Dukung Tindakan Kapolri
Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Noegroho Djajoesman menyebut polisi sudah dengan tegas berupaya menyelesaikan kasus penembakan Brigadir J
Akan tetapi dia tetap menyebut bahwa kasus yang terjadi ini sebagai sebuah peristiwa yang sangat memalukan bagi korps kepolisian.
Dia justru menyayangkan sikap Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang tidak dengan cepat meredam kasus ini seceparnya sejak awal.
"Langkah yang berani dan tegas. Kasus ini sangat memalukan bagi Korps Kepolisian. Kalau saya sih, masalah institusi itu yang salah pimpinannya," kata Noegroho, dikutip dari keterangannya pada Selasa 9 Agustus 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: