Putin Siap Kirim Alat Tempur Canggih ke Sekutunya, Indonesia Termasuk Gak?

Putin Siap Kirim Alat Tempur Canggih ke Sekutunya, Indonesia Termasuk Gak?

Presiden Jokowi saat menemui Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin Rusia, 30 Juni 2022.-Biro Setpres RI-

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan siap memberikan peralatan perang yang canggih ke beberapa negara sekutunya yang berada di Amerika Latin, Asia dan Afrika.

"Rusia siap menawarkan senjata tipe paling canggih ke sekutu kami, dari senjata kecil hingga kendaraan lapis baja dan artileri untuk pertempuran udara dan kendaraan tanpa awak," kata Putin dalam acara pembukaan forum Militer-2022, seperti dikutip Reuters, Selasa 16 Agustus 2022.

Pernyataan Putin ini disampaikan di tengah invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak Februari 2022 lalu.

BACA JUGA:Mengejutkan! Liverpool Imbang Melawan Crystal Palace 1-1

Selain menyerang Ukraina, Putin dikabarkan bakal memulai perang di Moldova jika pasukan Rusia berhasil tiba di Transnistria.

"Bahkan sebelum mereka selesai di Ukraina, jika mereka mencapai Transnistria dalam prosesnya, mereka bakal memulai perang di sana," kata ahli sejarah geopolitik Rusia Yuri Felshtinsky kepada Express UK, dikutip dari Newsweek.

"Moldova bakal berada dalam bahaya saat Rusia bergerak ke Transnistria. Jika Ukraina tak dapat menahan mereka, mereka akan mencapai Transnistria dan memulai perang di Moldova," imbuhnya. 

"Dan Moldova, tentu saja, bukanlah anggota NATO [Pakta Pertahanan Atlantik Utara]," lanjutnya.

Sekitar 2.000 pasukan perdamaian Rusia pun tercatat masih ditempatkan di Transnistria, wilayah separatis pro-Moskow di Moldova, sejak Uni Soviet pecah.

BACA JUGA:Komnas HAM Sebut Rekomendasi Hasil Penyelidikan Kasus Brigadir J Penting Dipublikasikan, Ini Alasannya

Dalam satu dekade terakhir, Moskow juga mulai mengeluarkan paspor Rusia bagi warga di wilayah itu seperti yang dilakukan di wilayah separatis Ukraina.

"Di Moldova, di Transnistria, setidaknya ada 220 ribu warga berbahasa Rusia yang diberikan paspor oleh pemerintah Rusia. Mereka pertama kali memulai ini pada 2014," tutur Felshtinsky.

Moldova memang sempat menjadi bagian dari Uni Soviet hingga 1991, seperti Ukraina. 

Transnistria juga telah mendeklarasikan diri niat mereka bergabung dengan Federasi Rusia baru-baru ini layaknya dua wilayah separatis pro-Moskow di Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: