Kapolri Bocorkan Sosok Polisi Pertama yang Datangi TKP Penembakan Brigadir J, Kuat Maruf Mulai Lancarkan Aksi

Kapolri Bocorkan Sosok Polisi Pertama yang Datangi TKP Penembakan Brigadir J, Kuat Maruf Mulai Lancarkan Aksi

kapolri sigit-m ichsan-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit buat pengakuan soal sosok yang pertama kali datangi TKP pembunuhan Brigadir J.

Kapolri mengungkapkan hal ini saat rapat bersama Komisi III DPR RI, Rabu, 24 Agustus 2022.

Ternyata sosok yang datangi sesaat setelah penembakan Brigadir J yakni dari Polres Jakarta Selatan.

Sosok tersebut ialah mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit.

Tersangka Kuat Maruf langsung melancarkan aksinya setelah penembakan terjadi, ternyata ia yang bertugas menelpon pihak Polres Jakarta Selatan.

BACA JUGA:Kata Polisi Setelah Viral Oknum Anggota DPRD Pukul Wanita di Palembang

"Salah satunya, Kasat Reskrim Polres Jaksel yang hadir pertama di TKP pukul 17.30 WIB," ujar Kapolri, Rabu 24 September 2022.

Puluhan polisi terseret skenario penembakan Brigadir J

Sebanyak 97 personel Polri telah diperiksa terkait kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, dimana 35 personel diduga melanggar kode etik dan profesi penanganan kasus.

"Kami telah memeriksa 97 personel, 35 orang diduga melakukan pelanggaran kode etik profesi,” ujar Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR di Gedung DPR, Rabu 24 Agustus 2022.

Adapun 35 personel yang diduga melanggar kode etik tersebut berasal dari berbagai kepangkatan antara lain satu orang Irjen Pol, tiga orang Brigjen Pol, enam orang Kombes, tujuh AKBP, empat Kompol, lima AKP, dua Iptu, satu Ipda, satu Bripka, satu Brigadir, dua Briptu, dan dua Bharada.

Dari 35 personel, sebanyak 18 orang diantaranya ditempatkan di tempat khusus dan dua sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara lainnya masih dalam pemeriksaan.

BACA JUGA:Ferdy Sambo Beri Pesan untuk Anaknya: Tetap Percaya Diri dan Tegar Hadapi Perundungan

"Dari 35 personel tersebut, 18 sudah ditempatkan di penempatan khusus, sementara yang lain masih berproses pemeriksaannya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: