Presiden PSG Sebut Juventus Pengecut, Angel Di Maria Langsung Cedera

Presiden PSG Sebut Juventus Pengecut, Angel Di Maria Langsung Cedera

Kylian Mbappe masih bermimpi bermain di Real Madrid meski bertahan di PSG-Kylian Mbappe-Instagram

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Paris Saint-Germain Nasser Al Khelaifi melempar kritik tajam. Ini ditujukan bagi Juventus termasuk Barcelona, dan Real Madrid.

Menurut Nasser Al Khelaifi, ketiga klub ini ngotot untuk menggelar European Super League, meski mendapat penolakan dari sebagian besar klub dan pemerintah di Eropa.

Sejak wacana menggelar Super League diapungkan, sejumlah klub yang di dalamnya mulai menarik diri, dan taat kepada aturan UEFA.

BACA JUGA:Arkadiusz Milik Tuntaskan Misi Kemenangan Juventus


PSG Fans Club menyambut gembira hasil bagus PSG di awal musim ini.-PSG Official -disway.id

Namun, hingga kini Juventus, Barcelona, dan Madrid masih menginginkan kompetisi elite ini tetap digulirkan.

Bahkan presiden Barcelona Joan Laporta menyebutkan, ide menggelar Super League ini bertujuan untuk menyadarkan sepakbola Eropa. Laporta yakin ide ini akan terealisasi bila sudah dilakukan dialog.

Namun Al Khelaifi mengatakan, Super League hanya dibentuk oleh klub yang merasa khawatir posisi mereka sebagai papan atas Eropa, termasuk dunia, terusik dengan munculnya beberapa tim medioker ke permukaan.

“Anda menyebutnya sebagai Super League, tapi saya menyebutnya sebagai non-Liga Super," tandasnya Selasa 9 September 2022.

BACA JUGA:PSG Hampir KO di Tangan Monaco

Sepakbola, kata dia, harus dikembangkan dengan cara menghormati klub kecil, menengah dan besar, dan juga fans.

"Tampaknya beberapa klub tidak ingin klub menengah menjadi lebih besar. Mereka takut dengan kompetisi,” cetus Al Khelaifi dikutip Disway.id dari laman AS.

“Ekosistem sepakbola lebih besar dari hanya sekadar dua atau tiga klub. Ini sangat penting. Pesan telah disampaikan ke semua orang, bahwa tidak ada yang bisa merusak ekosistem sepakbola,” imbuhnya. 

“Rekan-rekan dari ECA (asosiasi klub Eropa) dan saya sangat menentang Super League. Saya ingat kami bermain di Liga Europa melawan Salzburg pada 2011, dan (hawa saat itu) sangat dingin. Kemudian saya melihat semua fans, itu luar biasa. Saya bangga [kami] memainkan pertandingan itu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads