Wadahi Karya Seni, Fadli Zon Ingin Tiap Kota Punya Taman Budaya atau Art Space
Fadli Zon saat menghadiri Indonesian Heritage Agency Unit Museum Basoeki Abdullah melalui Pameran Finalis Kompetisi Basoeki Abdullah Art Award #5 (BAAA #5), yang akan berlangsung di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia mulai 21 November hingga 8 Desember 2--Kementerian Kebudayaan
JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka semakin terlibat dan berkontribusi dalam upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan.
Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri Indonesian Heritage Agency Unit Museum Basoeki Abdullah melalui Pameran Finalis Kompetisi Basoeki Abdullah Art Award #5 (BAAA #5), yang akan berlangsung di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia mulai 21 November hingga 8 Desember 2024.
BACA JUGA:Menbud Fadli Zon: Satu Dekade LCCM Bukti Museum sebagai Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda
Pameran ini mengusung tema CONVERSATIONS WITH NO THINGS yang mengundang para pengunjung untuk merefleksikan hubungan manusia dengan entitas non-manusia, khususnya di tengah arus teknologi yang semakin mendominasi kehidupan modern.
Kompetisi dua tahunan BAAA, yang diselenggarakan oleh Museum Basoeki Abdullah, bertujuan untuk menjaring talenta muda di bidang seni rupa Indonesia berusia 17 hingga 35 tahun.
Dengan total hadiah mencapai Rp500 juta untuk lima pemenang, ajang ini menjadi wadah prestisius bagi seniman muda di seluruh Nusantara untuk menunjukkan potensi mereka. Tahun ini, sebanyak 1.075 proposal diterima, dan 29 karya seni rupa terbaik terpilih untuk dipamerkan.
BACA JUGA:Untuk Ketiga Kalinya Fadli Zon Kembali Jadi Wakil Presiden Liga Dunia Untuk Palestina
Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran ini mencakup berbagai medium dan teknik, dengan tema meliputi kesehatan mental, interaksi manusia-teknologi, kehidupan urban, pelestarian budaya, hingga isu lingkungan.
Pameran ini mencerminkan realitas kehidupan modern yang sering kali menghadirkan pengalaman paradoks: penuh inovasi namun menyimpan tantangan emosional.
Dari interaksi dengan kecerdasan buatan (AI), aplikasi digital, hingga isu global seperti sampah dan keberlanjutan, para seniman menawarkan perspektif yang segar melalui seni rupa.
BACA JUGA:Kesedihan Fadli Zon saat Lieus Sungkharisma Meninggal Dunia, Kenal Sejak 1992: Aktivis Berani
“Pemerintah yang masih eksis untuk mewadahi perupa muda terbaik yang akan melanjutkan mimpi Basoeki Abdullah dalam dunia seni rupa. Melalui kegiatan publik seperti BAAA #5, kita mendorong keberlanjutan ekosistem seni rupa melalui keterlibatan berbagai stakeholder seni rupa," kata Fadli Zon.
Dia melanjutkan jika platform ini tidak hanya menyediakan ruang untuk menampilkan bakat, tetapi juga menginspirasi para seniman untuk terlibat dalam diskursus budaya dan sosial yang lebih luas.
Ia menjelaskan jika pendirian Kementerian Kebudayaan adalah wujud nyata komitmen pemerintah, untuk memastikan bahwa warisan budaya kita tidak hanya dilindungi, tetapi juga dikembangkan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: