BBM Bersubsidi Khusus Kendaraan Roda 2, Ombudsman RI: Pertalite 'Diminum' Orang Kaya

BBM Bersubsidi Khusus Kendaraan Roda 2, Ombudsman RI: Pertalite 'Diminum' Orang Kaya

Anggota Ombudsman RI Hery Susanto merespon rencana pemerintah menaikan harga BBM, Ia pun menyampaikan risiko dan dampak yang akan dihadapi.-Ombudsman RI for Disway.id -

Sepeda motor merupakan kendaraan yang paling banyak digunakan masyarakat di Indonesia. Bahkan, jumlahnya terus bertambah tiap tahun.

Sampai tahun 2019, jumlah sepeda motor yang ada di Indonesia mencapai 112.771.136 unit.

"Di tahun 2018, jumlah sepeda motor tercatat 106.657.952 unit, dan pada 2017 sebanyak 100.200.245 unit,” kata Hery Susanto, Minggu 11 September 2022.

Selain motor dan mobil penumpang, data Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis yang dihimpun dari Korps Lalu-lintas Polri juga meliputi mobil barang.

BACA JUGA:Ombudsman RI Yakin Polisi Segera Sampaikan Kabar Baik dari Kasus Kematian Brigadir J: Apapun Hasilnya...

Jumlah mobil barang yang ada di Indonesia tahun 2019 sebanyak 5.021.888 unit atau 3,7 persen dari total kendaraan.

Untuk jumlah bus di tahun 2019 mencapai 231.569. Proporsinya sekitar 0,17 persen dari total kendaraan di Indonesia.

Pada 2018 bus berjumlah 222.872 unit, sedangkan 2017 sebanyak 213.359 unit. Jadi, secara jumlah sepeda motor jauh lebih banyak dibanding mobil pribadi/ mobil penumpang.

Sementara konsumsi BBM bersubsidi secara volume memang dominan dinikmati oleh jenis mobil pribadi/mobil penumpang.  Adapun angkutan umum paling banyak digunakan masyarakat sebagai alat transportasi.

BACA JUGA:Hasil Investigasi Ombudsman RI, Terungkap 3 Maladministrasi dalam Pelayanan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

“Maka pembatasan BBM bersubsidi jenis pertalite hanya untuk sepeda motor dan angkutan umum itu sudah tepat. Mobil pribadi disarankan gunakan BBM non subsidi jenis pertamax maupun jenis lainnya, ini yang penting agar dimasukkan dalam revisi Perpres No 191 Tahun 2014 itu,” tambahnya.

Kementerian Keuangan, melalui menterinya, Sri Mulyani merinci, dari total Pertalite yang disubsidi dengan nilai Rp 93 triliun kepada masyarakat, 80% atau Rp 80 triliun dari total Pertalite yang disubsidi, dinikmati oleh masyarakat kelas menengah atas.

Dari Rp 502,4 triliun untuk Solar, yang menikmati paling banyak adalah 40 top rumah tangga tertinggi, orang-orang terkaya, Pertalite juga sama.

Demikian juga dengan Solar, dengan nilai subsidi mencapai Rp 143 triliun, ternyata dari catatan Kementerian Keuangan 89% atau sekira Rp 127 triliun dinikmati oleh dunia usaha dan orang kaya.

BACA JUGA:Vivo 'Tampar' Pertamina, Politisi Gerindra: Presiden Jokowi Tolong Ganti Dirut Pertamina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: