Mulut SBY Serang Jokowi, PDIP: Jauh dari Sifat Negarawan

Mulut SBY Serang Jokowi, PDIP: Jauh dari Sifat Negarawan

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan tanggapan atas pernyataan SBY.-PDIP For Disway.id -disway.id

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melemparkan tudingan Pemilu 2024 bakal curang.

Bahkan SBY menuding Pemerintahan Presiden Jokowi batil. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat 16 September 2022.

Apa yang dilontarkan SBY begitu liar, karena sudah menyerang Jokowi dan PDIP sebagai partai pemenang Pemilu dua kali.

BACA JUGA:Hasto 'Sentil' SBY Hati-hati Kalau Ganggu Jokowi, Politisi Demokrat: Yang Panik Biasanya Manusia Curang

PDIP menilai apa yang disampaikan sekaligus presiden keenam RI jauh dari sosok negarawan.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga menyayangkan pernyataan SBY yang menurutnya menuduh semua hal tanpa didasari fakta.

“Apa yang disampaikan SBY tersebut jauh dari sifat seorang negarawan ketika membuat tudingan Pemilu 2024 bakal curang dan pemerintahan Presiden Jokowi batil,” tutur Hasto dalam keterangan resminya, Minggu 18 September 2022.

Menghadapi situasi tidak mudah akibat tekanan global, perang Rusia dan Ukraina, serta dampak pandemi Covid-19 belum usai, hendaknya pemimpin-pemimpin nasional menyampaikan hal-hal yang positif.

BACA JUGA:Mahfud MD Bandingkan Hacker Zaman SBY dan Jokowi: Dulu Ada Wikileaks, Sekarang Bjorka!

“Tuduhan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi dengan kata-kata batil, dengan kata-kata jahat, itu juga jauh dari kenegarawanan Pak SBY, jauh dari bagaimana politik ini memerlukan suatu keadaban,” kata Hasto.

“Inilah yang kami tidak terima karena hal tersebut dituduhkan secara langsung kepada pemerintahan Bapak Jokowi,” kata Hasto.

Bila sekiranya SBY memang mendengar dan mengetahui tanda-tanda Pemilu 2024 yang tidak jujur, lanjut Hasto, seharusnya menyampaikan hal itu melalui proses hukum sehingga segala sesuatunya berakar dalam koridor hukum yang ada.

“Sekiranya kenegarawanan beliau dikedepankan, tentu saja apa yang beliau dengar dan ketahui itu dapat disampaikan ke KPU sebagai penyelenggara pemilu yang netral, yang juga pada pemilihannya, Partai Demokrat juga menyampaikan suaranya,” ujarnya.

BACA JUGA:AHY Bergaya Tiki-Taka 'Serang' Jokowi, Politisi Gerindra: Carmuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: