Mengerikan, Tragedi Kanjuruhan Lampaui Peristiwa Hillsborough, Korban Tembus 130 Orang
Update tragedi Stadion Kanjuruhan, jumlah korban meninggal dunia kini 174 orang, Senin 3 Oktober 2022.-Ilustras: Syaiful Amri/Disway.id-Disway.id
Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. "Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya.
Ditambahkannya laga di Stadion Kanjuruhan berjalan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa.
Kekecewaan ini yang memantik mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.
Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.
Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
Disinggung soal penembakan gas air mata dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan bertindak anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
"Terjadi penumpukan penonton, maka terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya.
Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
BACA JUGA:Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, PT LIB Stop Kompetisi Liga 1 Selama Sepekan
"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi.
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Ini merupakan pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: