Mengerikan, Tragedi Kanjuruhan Lampaui Peristiwa Hillsborough, Korban Tembus 130 Orang

Mengerikan, Tragedi Kanjuruhan Lampaui Peristiwa Hillsborough, Korban Tembus 130 Orang

Update tragedi Stadion Kanjuruhan, jumlah korban meninggal dunia kini 174 orang, Senin 3 Oktober 2022.-Ilustras: Syaiful Amri/Disway.id-Disway.id

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan Melebihi Peristiwa Heysel, Ratusan Suporter Meninggal

"Bersama ini kami sampaikan kepada manajemen/panpel Arema FC agar membatasi pencetakan tiket sesuai kapasitas Stadion Kanjuruhan yaitu tiket VVIP 602 lembar, VIP 2.804 lembar, Ekonomi 19.720 lembar dan tiket berdiri 14.928 lembar, dengan total keseluruhan sebanyak 38.054 lembar pada saat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya hari Sabtu tanggal 1 Oktober 2022," demikian bunyi kutipan surat yang ditandatangani oleh Kepala Polres Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi Ferli Hidayat.

Namun faktanya, panpel Arema mencetak 42.000 tiket untuk pertandingan tersebut dan seperti yang diungkapkan oleh Abdul Haris selaku ketua panpel bahwa seluruhnya terjual habis.

"Kami keluarkan 42 ribu tiket di laga Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 nanti. Cara pembelian tiket bisa secara online, tiket box, mitra kerja dan korwil," katanya pada Senin 26 September 2022 lalu.


Mencekam, kondisi stadion Kanjuruan, Malang, Jawa Timur pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022.-Tangkapan Layar/Twitter/@@SonyFirmanAli3-Disway.id

Ada Gas Air Mata

BACA JUGA:Kanjuruhan Mencekam, Pita Hitam Derby Jatim

Insiden mengerikan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan terkait penggunaan gas air mata ini bukanlah yang pertama.

Pada 15 April 2018, kasus serupa terjadi ketika Arema menjamu Persib Bandung. Saat itu ada satu korban meninggal dunia dan 214 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Sebenarnya, mengacu pada regulasi FIFA yang tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada pasal 19 poin b, penggunaan gas air mata di dalam stadion memang dilarang.

"Senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan," tulis aturan FIFA tersebut.

BACA JUGA:Kanjuruhan Berdarah, Puluhan Aremania Meninggal

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sudah mengambil langkah akan membentuk tim investigasi atas tragedi tersebut dan mendukung pihak kepolisian untuk mengusut tuntas apa yang menjadi penyebabnya.

Selain itu, Iriawan juga mengatakan akan menghentikan gelaran Liga 1 musim ini untuk sementara waktu sampai ada keputusan lebih lanjut.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," ungkapnya melalui rilis yang diterima awak media.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: