Kawasan Hutan Gunung Ciremai Seluas 130 Hektar Hangus Terbakar selama September 2022
Ilustrasi. Antisipasi kebakaran hutan di Kawasan Gunung Ciremai, Petugas TNGC membuat sekat bakar sepanjang 40 kilometer.--
Pada awalnya, kebakaran hutan Gunung Ciremai terjadi pada tanggal 25 dan 26 September 2022, di Blok Cileutik hingga merembet ke Blok Situmpuk, 1001 Manguntapa dan Erpah.
BACA JUGA:Kebakaran Hebat Lalap Hutan Prancis, Ribuan Penduduk Dievakuasi
Total luas lahan yang terbakar selama dua hari tersebut mencapai 59,65 hektare. "Kami sempat berhasil menangani kebakaran di Blok Cileutik pada tanggal 25 September malam sekitar pukul 19.30 WIB, yang dilanjutkan kegiatan mop up hingga dini hari," ungkapnya
"Namun keesokan harinya tanggal 26 September ternyata kegiatan mop up tersebut diduga belum tuntas, sehingga masih ada bara api yang tersembunyi dari bebatuan kembali menyala dan merembet hingga menjangkau Blok Erpah di Desa Cibuntu," imbuh Teguh.
Setelah penanganan mop up di Blok Erpah selesai, lanjut Teguh, pada tanggal 27 September kebakaran terjadi di lokasi baru tepatnya di Blok Pejaten, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan.
Kebakaran tersebut merembet ke Blok Batuluhur, Gunung Rangkong, berlanjut keesokan harinya kebakaran terjadi di Blok Kupak Leles yang mengarah ke objek wisata Bukit Seribu Bintang (BSB).
"Kebakaran dua hari di lokasi baru ini menyebabkan luas lahan yang terbakar mencapai 71,02 hektare. Sehingga, selama empat hari kebakaran hutan Ciremai kemarin menyebabkan total luas lahan yang terbakar mencapai 130,67 hektare," ujarnya.
Tindak lanjut ke depan Balai TNGC dalam upaya mencegah kebakaran kembali terjadi, pihaknya bersama dengan penegak hukum melakukan penyelidikan pelaku kebakaran.
Melakukan patroli secara intensif ke lokasi bekas kebakaran dan lokasi rawan lainnya secara bergantian dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat.
"Bagi masyarakat yang melihat adanya dugaan kepulan asap dari kawasan Gunung Ciremai atau melihat tindakan pelanggaran lain di dalam kawasan ataupun oknum-oknum yang mencurigakan dapat segera menghubungi call center Balai TN Gunung Ciremai 08112187411," terangnya.
Akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut, kata Teguh, tidak hanya menyebabkan kerugian secara materi, waktu dan tenaga.
Namun tambahnya, yang lebih penting adanya gangguan fungsi ekologi kawasan TN Gunung Ciremai sebagai menara air yang menghidupi masyarakat Kabupaten Kuningan, Majalengka, Cirebon dan Indramayu.
Oleh karena itu, Teguh berharap, kejadian kebakaran ini tidak terulang lagi ke depannya dan berharap partisipasi masyarakat sekitar untuk bersama-sama menjaganya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: Radar Cirebon