Dirut PT LIB Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 131 Aremania di Tragedi Kanjuruhan

Dirut PT LIB Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 131 Aremania di Tragedi Kanjuruhan

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita Buka Suara Terkait Dugaan Situs Judi Online Sebagai Sponsor Klub Liga 1. -pssi.org-

BACA JUGA:Temuan Komnas HAM Atas Tragedi Kanjuruhan, Gas Air Mata Sebabkan Suporter Panik

Pada hari Senin, 3 Oktober 2022 lalu, Komnas HAM yang dalam hal ini diwakili oleh Anam menyelidiki penyebab terjadinya Tragedi Kanjuruhan.

Dalam pertemuannya dengan berbagai pihak yang terlibat, dia menemukan fakta-fakta yang berbeda seperti yang diungkit di media massa.

Dia menjelaskan, bahwa pihaknya ingin betul-betul mengulas fakta yang sebenarnya terjadi hingga mengakibatkan jatuhnya ratusan korban jiwa.

Merasa belum cukup Informasi dari suporter, tim Komnas HAM juga mengonfirmasi kebenaran informasi itu ke para pemain Arema Malang.

BACA JUGA:Titik-titik Banjir Jakarta; 3 Kelurahan dan 7 Ruas Jalan Tergenang 30-120 Cm

Hasilnya tak berbeda. Para pemain mengakui bahwa kedatangan suporter itu untuk memotivasi mereka yang malam itu kalah unggul dari tim tamu Persebaya Surabaya.

"Kami crosscek kalimat-kalimat itu juga sama, mereka berdialog dengan teman-teman pemain terutama pemain yang terakhir meninggalkan lapangan. Itu juga disampaikan. Tidak ada pemain yang luka," ungkapnya.

Berdasarkan fakta-fakta itu, dia membantah bila disebut suporter Arema Malang hendak menyerang pemain dan official saat berhamburan ke tengah lapangan.

"Jadi kalau ada informasi yang bilang suporter ke sana itu menyerang, pemain-pemainnya bilang tidak seperti itu, dan suporternya juga bilang tidak seperti itu. Jadi dinamika ini sangat penting," ungkapnya.

"Nah lalu, kami telusuri, kami bertemu dengan beberapa aremania termasuk juga meng-cross cek informasinya dengan para pemain," tambahnya.

Hal tersebut didapatnya berdasarkan konfirmasi kepada para suporter yang turun ke lapangan.

"Jadi mereka berangkat (ke tengah lapangan) itu mau berikan semangat, berkomunikasi dengan pemain. Kami crosschek. Jadi mereka (aremania) merangsek itu mau kasih semangat, berkomunikasi dengan pemain. Kami cross cek kepada suporter, bilangnya kami ingin ngasih semangat," tandasnya.

Diketahui, kerusuhan terjadi setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022, berakhir dengan kekalahan tuan rumah Arema FC atas Bajul Ijo.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur tersebut menjadi sorotan banyak publik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: