Peringatan Irjen Fadil Imran Soal Gaya Hidup Mewah Polisi Tak Main-main, 'Sentilan' Jokowi Diungkit Lagi
Irjen Fadil Imran beri perintah agar petugas Patroli Printis Presisi lebih tingkatkan frekuensi patroli-m.ichsan-
BACA JUGA:Remaja Tawuran di Pesanggrahan Diamankan, Samurai dan Celurit jadi Barang Bukti
“Tetapi ada peristiwa FS Runyam semuanya, dan jatuh ke angka yang paling rendah, dulu dibanding institusi yang lainnya tertinggi sekarang jadi terendah. Ini yang harus dikembalikan lagi dengan kerja keras yang saudara-saudara harus lakukan semua,” ujarnya.
“Itu lah pekerjaan berat yang saudara-saudara yang harus kalian kerjakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada polri. Di tengah situasi yang tidak mendukung saat ini, kita tahu semua negara sedang sulit, dunia sedang sulit, kita ini menahkodai negara ini juga menghadapi gelombang dan badai dari ekonomi global yang tidak gampang," sambungnya.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh jajaran Polri untuk memperhatikan gaya hidup di situasi yang sulit saat ini.
BACA JUGA:Assalamualaikum Santri, Menag Yaqut Berpesan: Jangan Minta Diistimewakan, Berdaya, Jaga Martabat
Dia mengatakan kepada perwira Polri untuk tidak menonjolkan gaya hidup yang mewah dan melakukan gagah-gagahan akan mengakibatkan kecemburuan sosial.
“Saya ingatkan masalah gaya hidup jangan sampai di situasi yang sulit, ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi hati-hati, saya ingatkan Kapolres, Kapolda, dan seluruh pejabat utama perwira tinggi harus ngerem total masalah gaya hidup, jangan gagah-gagahan karena punya mobil yang bagus, atau punya motor gede yang bagus, hati-hati saya ingatkan, masa yang lalu-lalu sudah usai," tegasnya.
Jokowi melihat, kemajuan teknologi mengakibatkan interaksi sosial berubah total. Menurutnya, pribadi sekarang bisa menjadi surat kabar ataupun media yang setiap saat bisa memunculkan perilaku sehari-hari seperti apa.
BACA JUGA:Remaja Tawuran di Pesanggrahan Diamankan, Samurai dan Celurit jadi Barang Bukti
“Teknologi saat ini menyebabkan interaksi sosial berubah total, bukan hanya televisi, media cetak, media online, pribadi-pribadi kita sekarang bisa menjadi surat kabar, dan bisa menjadi media yang setiap saat bisa memunculkan perilaku-perilaku sehari-hari seperti apa, meskipun sembunyi-sembunyi," ujarnya.
"Saya terlalu banyak mendapatkan laporan sehingga kembali lagi gaya hidup, urusan kecil-kecil bisa mengganggu kepercayaan terhadap Polri, misalnya, urusan mobil, motor gede, urusan sepatunya apa, bajunya apa dilihat masyarakat sekarang ini, itu yang harus kita mengerti dalam situasi dunia yang penuh dengan keterbukaan," sambungnya.
Dia mengatakan keluhan masyarakat terhadap Polri itu karena adanya pungli, sewenang-wenang, mencari-cari kesalahan dan gaya hidup mewah ini menjadi pekerjaan semua anggota Polri untuk bisa mengembalikan kepercayaan rakyat kembali.
“Dan Keluhan masyarakat terhadap anggota Polri kita, ini tugas saudara- saudara semuanya. Jadi keluhan masyarakat terhadap Polri 29.7 persen ini sebuah persepsi karena pungli, tolong anggota semua diredam untuk ini, sewenang-wenang ini juga tolong diredam pada anggota Polri, mencari-cari kesalahan dan hidup mewah yang sudah saya tadi saya sampaikan," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: