Kembali Ngopi dari Sebrang Istana, Kedai Kopi Angkat Tema Utak-Atik Tiket Capres
Ngopi dari Sembrang Istana.-Rafi Adhi Pratama-
“Dalam penentuan jadwal deklarasi, kita menghormati otonomisasi dan independensi partai masing-masing. Internal tiap partai kan beda-beda,” jelasnya.
“Tidak ada penundaan, kesan itu mungkin muncul di publik karna Nasdem sudah mendeklarasikan Anies, jadi publik berasumsi partai lain juga seharusnya seperti Nasdem. Nasdem dengan semangat restorasi ya memang demikian, karena salah satu manifesto restorasi adalah kecepatan dalam mengambil keputusan,” sambungnya.
Bagi partai Demokrat diskusi intensif sebelum deklarasi koalisi adalah hal yang sangat penting. Hadirnya tim kecil juga menjadi wujud konkret keseriusan Nasdem-Demokrat-PKS untuk bersama menyambut perubahan.
BACA JUGA:Kader Demokrat Sepakat Usung AHY jadi Cawapres Anies
“Tim kecil juga masih bekerja untuk memantapkan strategi pemenangan yang efektif. Kami ingin menang untuk bisa mewujudkan perubahan. Yang ingin kami lawan ini tidak bisa dianggap enteng. Maka semua strategi, teknik, dan taktik, termasuk sumberdaya, kami hitung secara matang,” ucapnya.
Herzaky juga menekankan bahwa proses demokrasi bukan hanya sebatas proses prosedural tetapi mengenai apa yang bisa dilakukan untuk perbaikan sistem dan perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara kedepannya.
Mengenai cawapres Herzaky mengatakan bahwa kader-kader Partai Demokrat ingin ketua umum mereka maju ke dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Di Rapimnas Partai Demokrat ada keinginan AHY ikut dalam kontestasi (Pilpres 2024). Tapi mereka percaya dan ikut sepenuhnya semua upaya AHY dalam menjalin dan membangun koalisi.” sebutnya.
Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia, Dedek Prayudi memberikan sinyal bahwa partainya akan bergabung ke dalam KIB dan fokus untuk mendukung penuh Ganjar Pranowo sebagai capres. “PSI juga sudah melakukan penjajakan ke partai Golkar, dan PAN dengan mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa bertemu secara langsung dengan PPP. Kami juga mendukung Mas Ganjar sebagai presiden seperti hasil rembuk rakyat yang diadakan oleh PSI,” tuturnya.
Bagi Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Siti Zuhro, opsi koalisi ataupun pasangan yang akan diusung masih sangat dinamis karena dinamika penjajakan partai-partai politik untuk berkoalisi memang belum selesai.
BACA JUGA:Pj Gubernur Heru Budi Cek Pembangunan Tanggul Kali Semanan: Upaya Pengendali Banjir
“Maka dari itu pembahasan koalisi harus matang sejak sekarang. Jangan-jangan nanti bisa ada fenomena Jokowi-Mahfud selanjutnya di menit-menit akhir pencalonan, yang itu artinya tiba pemilu tiba akal dan itu sangat tidak baik untuk voters kita,” jelasnya.
Lebih jauh dirinya mengaku senang dalam menyongsong pemilu 2024.
“Saya cukup happy menyongsong (pemilu) 2024 karena melihat semua elit parpol mengatakan hal yang sama yakni “NKRI tidak boleh diharu-biru hanya karena pemilu” namun perlu diingat pernyataan tersebut harus konsisten dan terlaksana secara utuh,” tutur Siti.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: