Indosat dan CGV Kampanyekan Bahaya Flex Culture, Apa Maksudnya?

Indosat dan CGV Kampanyekan Bahaya Flex Culture, Apa Maksudnya?

Ilustrasi Flex Culture yang sering muncul di media sosial. -Freepik/drobotdean-

BACA JUGA:Bawa Aston Villa Kalahkan Manchester United, Unai Emery: Mungkin Saya Sedang Bermimpi

BACA JUGA:Awas Terlewat! Drawing Liga Champions Dilangsungkan Hari Ini, Berikut Jadwal serta Link Live Streaming-nya

Lalu apa arti dari flex culture? flex culture adalah sebuah fenomena yang menghiasi sosial media dengan orang-orang mencari popularitas dengan menampilkan materi yang dimiliki sebagaimana dikutip Disway.id dari diggit magazine.

Secara harfiah, flex berarti lentur atau melenturkan. Istilah ini mulai ramai dipakai dalam sedekade terakhir.

BACA JUGA:Karangan Bunga Dukungan Bharada E Kembali Warnai Lokasi Sidang Sambo

BACA JUGA:Stok Beras Nasional Melimpah, Mentan SYL Pertanyakan Wacana Impor Beras: 'Gila Lah'!

Hanya saja, bukan untuk mendeskripsikan memperlihatkan kekayaan melainkan untuk memamerekan otot yang bisa lebih terlihat bila membengkokkan anggota tubuh.

Perlahan-lahan makna itu bergeser seiring dengan semakin tingginya angka konsumsi terhadap media sosial.

Definisi flexing berdasarkan Cambridge Dictionary adalah perasaan bangga atau bahagia atas sesuatu yang pernah dilakukan atau dimiliki, biasanya dengan cara mengganggu orang lain.

BACA JUGA:10 Saksi Kasus Enembe Kembali Periksa KPK, Sita Bukti yang Menguatkan Tuntutan

BACA JUGA:Kegaduhan Isu Perang Bintang Polri 'Tercatat' di Buku Hitam Ferdy Sambo? IPW Ungkit Keterlibatan Jenderal

Dalam era digital seperti sekarang, flex culture mudah ditemui terlebih dengan banyak pengguna media sosial yang memamerkan kekayaan.

Fenomena ini menjadi topik yang tengah diteliti oleh para akademisi tetapi istilah pilihan mereka bukanlah flex atau flexing melainkan conspicuous consumption atau konsumsi secara menyolok atau konsumerisme.

Penggunaan kata konsumsi merupakan hasil penelitian yang menyatakan bahwa konsumerisme saat ini sering ditujukan untuk mencari status sosial bukan kerena keunikan atau kebutuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: