Wow! Anggaran Pembangunan Trotoar di DKI Jakarta Tembus Rp 171 Miliar

Wow! Anggaran Pembangunan Trotoar di DKI Jakarta Tembus Rp 171 Miliar

Pagar pembatas membentang di lokasi pekerjaan rekonstruksi trotoar Jalan HZ Mustofa, Senin 18 Juli 2022.-Firgiawan/Radar Tasikmalaya-

JAKARTA, DISWAY.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyebutkan bahwa anggaran pembangunan trotoar untuk tahun 2023 sebesar Rp 171 miliar.

Nantinya, dana tersebut akan digunakan oleh DInas Bina Marga guna menunjang sejumlah kawasan transportasi terintegrasi.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah mengatakan, untuk pembangunan trotoar perlu dilakukan pengkajian terlebih dahulu agar tidak menyebabkan kemacetan.

Hal itu mengingat selama ini pembangunan pelebaran trotoar di Jakarta malah membuat volume jalan berkurang.

“Penekanan kami bahwa harus ada pembuatan konsep bahwa pembuatan trotoar bisa efektif dan tidak membuat macet,” ujar Ida yang dikutip dari situs resmi DPRD DKI Jakarta, Kamis, 17 November 2022.

BACA JUGA:Beda dengan Wayne Rooney dan Ralf Rangnick, Kini Ronaldo Puji Ole Gunnar Solskjaer: Dia Orang Top!

Lebih lanjut, dalam pembangunan trotoar, Ida menyebutkan bahwa Dinas Bina Marga dapat bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta untuk pengawasannya.

“Ini salah satu rekomendasi Komisi D agar Bina Marga harus kerjasama dengan Satpol PP untuk menertipkan itu semua, jadi kembalikan trotoar ke fungsi awal. Akan saya sampaikan saat rapat Banggar nanti,” katanya

Disisi lain, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho menuturkan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan trotor di enam wilayah DKI Jakarta.

Adapun keenam wilayah tersebut, yaitu Mangga Besar, Gunung Sahari Raya, Kawasan sekitar Jakarta International Stadium (JIS), Mangga Dua Raya, Daan Mogot, dan Mas Mansyur segmen utara.

BACA JUGA:Hina Batik, Youtuber Asal Inggris Ini 'Kena Mental' Sama Netizen Indonesia

Sedangkan pembangunan trotoar sendiri, kata Hari, dilakukan agar para pengguna transportasi umum merasa nyaman saat menuju ke halte TransJakarta, halte pengumpan JakLingko, stasiun MRT, BRT, maupun LRT.

“Jadi trotoar ini relefansinya itu untuk akses mobilitas menuju angkutan umum, terutama untuk ke halte TJ. Jadi untuk memberikan kenyamanan masyarakat ke angkutan umum,” kata Hari.

“Justru ini yang mendukung tidak terjadi kemacetan, kalau kita gak bangun itu orang gak berani menggunakan angkutan umum,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: