Skandal! Geger Soal Cancelled Balenciaga di TikTok Gegara Iklan Berunsur Eksploitasi Anak

Skandal! Geger Soal Cancelled Balenciaga di TikTok Gegara Iklan Berunsur Eksploitasi Anak

Diduga karena kampanye iklan ini Balenciaga menjadi kecaman banyak pihak karena foto tersebut berunsur eksploitasi terhadap anak-Foto/Twitter/@shoe0nhead-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Tren hastag cancelled Balenciaga viral di TikTok setelah beberapa akun mengunggah video membuang dan merusak produk-produk fashion terkenal itu.

Trend tersebut merupakan respon dari masyarakat yang menolak kampanye iklan yang dilakukan oleh Balenciaga beberapa waktu lalu.

Pasalnya dalam kampanye The Gift Shop, produk-produk Balenciaga digunakan oleh anak-anak namun bertema dewasa.

BACA JUGA:Viral Balenciaga Keluarkan Tas Mirip Bungkus Camilan, Harganya Dibanderol Rp 27 Juta! Minat Beli?

Tidak hanya itu, dalam foto-foto yang dirilisnya, anak-anak itu dikelilingi oleh atribut-atribut BDSM (Bondage and Discipline, Dominance and Submation, Sadism dan Masochism).

BDSM adalah aktivitas seksual yang berkaitan dengan perbudakan, ikatan, kekerasan, dan permainan budak dan tuan.


Klarifikasi pihak Balenciaga terkait produksi iklan berunsur eksploitasi anak-Foto/Instagram/Balenciaga-

Iklan tersebut juga mencantuman kutipan Mahkamah Agung Amerika Serikat tentang kasus pelecehan seksual dan eksploitasi anak.

Oleh karena itu banyak orang mengecam Balenciaga namun sayangnya Balenciaga banyak menyalahkan pihak-pihak lain dalam produksi iklan tersebut.

BACA JUGA:Dibanderol Rp 27 Juta, Model Sepatu Rusak Paris Sneakers Balenciaga Jadi Kontroversi

Meski pun Balenciaga telah menyampaikan permintaan maafnya secara publik dan menghapus foto-foto tersebut, namun Balenciaga ternyata menggugat sejumlah pihak.

Balenciaga melayangkan gugatan kepada Mahkamah Agung dan menuntut ganti rugi sejumlah Rp392,5 miliar dari perusahaan produksi North Six Inc dan desainer set pemotretan Nicholas Des Jardin.

Balenciaga menyatakan dalam dokumen yang diajukannya bahwa cuplikan tersebut dimuat tanpa sepengetahuan mereka.

“Akibat kesalahan pihak tergugat masyarakat dan media mengaitkan secara buruk dengan subjek yang sangat mengganggu,” kutipan dalam dokumen tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: