Kenapa Tiket Masuk Pulau Komodo Seharga Rp 3,75 Juta Mendadak Batal? Sandiaga Uno Bereaksi

JAKARTA, DISWAY.ID - Tiket masuk Pulau Komodo seharga Rp 3,75 juta mendadak batal.

Apa pemicunya harga aturan masuk Pulau Komodo dengan harga fantastis itu batal?

Terkait pembatalan tiket masuk Pulau Komodo ini diungkap oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno ungkapkan soal tiket masuk Pulau Komodo ini saat menghadiri acara Wonderful Indonesia Cobranding Awards 2022 di Balairung Soesilo Sudarman, Jakarta Pusat.

"Yang Komodo sudah diputuskan bahwa tidak ada kenaikan. Tidak ditunda, tapi ditarik, sudah dibatalkan," tegas Sandiaga Uno, dilansir pada Jumat 16 Desember 2022.

BACA JUGA:Banyak yang Belum Tau! Main Game Bisa Dapat Saldo DANA Lho, Caranya Gampang Banget!

Sandiaga Uno juga mengatakan saat ini pemerintah NTT sedang menyiapkan peraturan gubernur soal pembatalan kenaikan tiket masuk ke Komodo itu.

Dalam hal ini, Sandiaga Uno tidak menjelaskan pemicu pembatalan tiket masuk Pulau Komodo itu.

Namun mantan wakil Gubernur DKI Jakarta ini klaim hal ini jadi kabar baik untuk seluruh pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

"Bukan hanya di Manggarai, Labuan Bajo, tapi di seluruh yang menopang pariwisata berbasis ecotourism. Ini menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap kebangkitan pariwisata dan saat masyarakat baru saja pulih dari pandemi, keputusan ini tentunya menjadi angin segar," sambungnya.

BACA JUGA:Tembus! Begini Cara Cek Status Penerima Bansos Kemensos BLT BBM Tahap 2 Terbaru Desember 2022

Sebelumnya, tarif masuk Taman Nasional Komodo (TNK) dan Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditetapkan mulai 1 Agustus 2022.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengatakan bahwa hal itu dilakukan karena TNK membutuhkan anggaran yang besar. 

“Butuh anggaran yang besar untuk mengelola sebuah Taman Nasional dan di Indonesia ini ada banyak sekali Taman Nasional. Oleh sebab itu untuk konservasi Taman Nasional Komodo maka kita harus punya anggaran yang cukup agar pengelolaannya lebih maksimal. Konservasi yang baik itu sudah pasti butuh anggaran yang besar,” tegas Gubernur Viktor, mengutip Nttprov.go.id, Selasa 2 Agustus 2022. 

Sumber: