Letak Tabung CNG di Transjakarta dan Transsemarang Apakah Aman? Pakar Transportasi Beri Kritik Tegas

Letak Tabung CNG di Transjakarta dan Transsemarang Apakah Aman? Pakar Transportasi Beri Kritik Tegas

Tarif bus Transjakarta bakal disesuaikan berdasarkan status sosial dan domisili KTP-Ilustrasi/Twitter-Berbagai sumber

JAKARTA, DISWAY.ID - Compress Natural Gas (CNG) atau bahan bakar gas (BBG) saat ini sudah digunakan untuk transportasi umum bus seperti Tansjakarta dan Transsemarang.

Penggunaan transportasi umum masih banyak diminati sebagai opsi yang lebih hemat daripada membawa kendaraan pribadi.

Saat ini pun eksistensi bus masih bertahan di banyak daerah Indonesia, transportasi yang diresmikan sejak 2004 ini tidak hanya menggunakan CNG tetapi juga diesel dan nondiesel.

BACA JUGA:CNG Pengganti BBM Dengan Dua Pilihan Converter CNG, Bisa Gunakan BBM Konvensional

BACA JUGA:CNG Pengganti BBM Tantang Kendaraan Listrik dengan Harga Baterai Sangat Mahal

Namun belakangan ini bahan bakar CNG akan menjadi program baru yang akan diprioritaskan pemerintah untuk menekan biaya subsidi BBM Solar dan Pertalite.

Bahan bakar CNG dinilai langkah selanjutnya untuk pembaruan sistem bahan bakar yang akan digunakan di Indonesia dengan program konversi BBM ke BBG.

Program ini memang tak mudah. Butuh transisi yang tak sebentar untuk mengubah kebiasaan.

Apalagi bahan bakar CNG yang berbasis gas metana ini membutuhkan sebuah tabung.

BACA JUGA:Daftar Kasus Kecelakaan Transportasi Pengguna CNG, Apakah Aman Jadi Pengganti Pertalite?

BACA JUGA:India Sudah Duluan Gencar Kampanye Konversi CNG, Indonesia Ketinggalan?

Untuk kendaraan seperti bus Transjakarta, dibutuhkan ruang cukup besar untuk mengangkut tabung CNG.

Sejak awal, bus Transjakarta diproduksi untuk penggunaan bahan bakar gas, sehingga desain dan struktur sasis sudah disesuaikan dengan tabung CNG.

Untuk letak tabung gas CNG pada bus Transjakarta sendiri terletak pada bagian samping bodi Transjakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: