Prediksi Cuaca Badai Dahsyat Bikin Heboh dan Meleset, BRIN Minta Maaf
Gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)--
Selama ini, Erma mengklaim SADEWA telah terbukti akurat dalam menangkap perilaku hujan ekstrem dan persisten yang memicu banjir pada 2020 dan 2021 dengan mekanisme yang hampir sama, yaitu terjadi karena peningkatan angin dari utara.
“Yang meleset dari prediksi adalah intensitas hujan yang tidak ekstrem sehingga dampak yang ditimbulkan tidak separah yang diperkirakan,” kata dia.
Alasan meleset itu, menurutnya, karena web server SADEWA mati selama beberapa jam sehingga pembaruan prediksi cuaca 28-29 Desember 2022 tidak bisa diketahui.
Pemutakhiran data SADEWA dilakukan setiap enam jam sekali. Sebab keduanya di alam, yaitu suhu permukaan laut yang mendingin di utara Jakarta.
“Sehingga dukungan uap air dan kelembapan tidak maksimal yang membuat proses konveksi mendalam tidak terjadi sehingga intensitas (hujan) tidak sampai esktrem,” ujarnya.
Mengenai kata badai dahsyat, menurutnya itu sebagai pengganti istilah ilmiah bagi dua jenis badai yang sedang intensif terjadi di Laut Jawa dan Samudra Hindia.
Kedua badai, kata Erma, bergerak mendekati kawasan Jabodetabek. “Bukan badai dalam pemahaman awam seperti halnya badai tornado karena tidak mungkin terbentuk tornado di wilayah Indonesia,” ujar dia.
Dampak kedua badai itu disebutnya berupa hujan ekstrem dan persisten di wilayah tertentu, yaitu Cilegon. Wilayah lain seperti Tangerang dan sekitarnya mengalami hujan intensitas lebat.
Sementara wilayah di Jakarta dan lainnya mengalami hujan sedang hingga lebat. Adapun pada beberapa wilayah, seperti Bogor, Depok, hujan terjadi sepanjang siang hingga malam bahkan berlanjut hingga esok harinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: