Fakta-fakta Menarik Kasus Wanita Dimutilasi di Bekasi, Korban Diduga Bernama Angela Hingga Tercium Bau Bubuk Kopi Campur Kimia
Lokasi kontrakan tempat jasad wanita dimutilasi di Bekasi, ternyata sengaja disewa atas nama pelaku-Foto/Dok/Andrew Tito-
Proses identifikasi terhadap jenazah perempuan korban mutilasi itu dilakukan di ruang Instalasi Forensik menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI).
"Kami identifikasi seperti proses DVI. Periksa DNA, odontogram (pemeriksaan data medis gigi), antropometrik, dan medik," kata Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Hariyanto, Rabu 4 Januari 2023.
Adapun DVI merupakan metode yang sering digunakan untuk identifikasi korban kasus kecelakaan, bencana alam, dan kondisi jenazah sulit dikenali secara fisik yang menggunakan data medis.
Hariyanto mengatakan, pemeriksaan DNA dan data medis gigi perlu dilakukan karena keduanya memiliki data medis yang mampu menunjukkan identitas seseorang secara ilmiah sehingga hasilnya akurat.
BACA JUGA:Terduga Pelaku Mutilasi Bekasi Diamankan Bersama Beberapa Orang Termasuk Wanita
Dia menjelaskan, proses identifikasi dilakukan dengan membandingkan sampel DNA dari jenazah korban yang dicocokkan dengan sampel DNA anggota keluarga korban melalui serangkaian proses uji laboratorium.
“Dari penyidik sudah mengantongi identitas berdasarkan laporan orang hilang, tapi untuk pemastian secara ilmiah, akan dilakukan pemeriksaan DNA," ujar Hariyanto.
Hariyanto mengatakan, proses pencocokan sampel DNA untuk identifikasi tersebut sedang berlangsung di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri.
Dia mengatakan, hasil identifikasi itu nantinya diserahkan ke penyidik yang menangani perkara untuk membantu pengungkapan proses hukum kasus pembunuhan disertai mutilasi.
"Masih tunggu hasil DNA untuk kepastiannya. Tunggu saja hasilnya," kata Hariyanto.
BACA JUGA:Identitas Jenazah Mutilasi Bekasi Temui Titik Terang, Tunggu Kepastian dari Tim Forensik
Tercium Bau Bubuk Kopi dan Kimia dari Kamar Kontrakan Pelaku Mutilasi
Polisi juga belum memberi keterangan lebih lanjut soal identitas jasad yang disimpan di dua boks kontainer dan dibiarkan membusuk itu.
Namun, kepingan teka-teki kasus mutilasi itu terus disusun. Terkini, seorang penghuni kontrakan bernama Fajar Agung (23) mengungkapkan hal-hal lain yang mencurigakan.
Fajar mengatakan, ada beberapa keanehan soal bau busuk yang tak pernah tercium oleh warga dan barang-barang perempuan di kamar kontrakan yang disewa oleh Ecky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: