MinyaKita Langka, Mendag Zulfikli Hasan : Kita Cek Lagi, Enggak Boleh Dijual Online

MinyaKita Langka, Mendag Zulfikli Hasan : Kita Cek Lagi, Enggak Boleh Dijual Online

Mendag Zulhas meluncurkan minyak goreng kemasan sederhana merek MinyaKita. Masyarakat yang ingin membeli dibatasi maksimal 10 liter per hari untuk satu NIK. Foto dok kemendag--

JAKARTA, DISWAY.ID-Minyak goreng MinyaKita mendadak langka di pasaran. Kelangkaan MinyaKita membuat pedagang menaikan harganya dari Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per liter. 

Minyak goreng yang diatur oleh pemerintah dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter itu, tak nampak di toko kelontong maupun pasar. 

Beberapa pedagang mengaku hanya menjual stok, lainnya mengaku MinyaKita tidak dikirim lagi oleh supplier. 

BACA JUGA:Mendag Zulhas Umumkan Minyak Goreng Curah Kemasan Merek 'Minyakita' Launching Rabu 6 Juli

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 49 Tahun 2022, minyak goreng rakyat terdiri atas minyak curah dan MinyaKita diatur oleh pemerintah dengan HET sebesar Rp 14.000 per liter. 

Terkait kelangkaan tersebut, Menteri Perdagangan Zulfikli Hasan memastikan bahwa MinyaKita akan tersedia lagi di pasar tradisional. 

"Kita cek lagi, enggak boleh dijual online. Kita suruh jual di pasar. Tapi nanti akan ada masalah lagi, Kok di supermarket enggak ada, ya memang ini untuk pasar, online juga enggak boleh," ujar Zulkifli, Jumat 3 Februari 2023.  "Tiap hari kita awasi. Kita punya 20.000 pasar. Kalau mau tinggal ke pasar. Kalau bisa belanja online, ya jangan beli MinyaKita dong, beli aja yang premium," tambahnya.

BACA JUGA:IKPP Gelar Bazzar Murah di Serpong, Minyak Goreng Dijual Rp 14 Ribu

BACA JUGA:Puan Maharani Tak Ingin Kelangkaan Minyak Goreng di Negara Penghasil CPO Terbesar di Dunia Terjadi Lagi

Zulkifli mengatakan, kelangkaan MinyaKita di pasaran bukan karena stok minyak goreng yang menipis, tapi akibat banyak masyarakat yang mulai beralih dari minyak goreng premium menjadi MinyaKita lantaran kualitasnya yang tidak berbeda jauh.

Pemerintah dan produsen telah sepakat untuk meningkatkan tambahan suplai minyak goreng (migor) kemasan dan curah sebanyak 450.000 ton per bulan selama tiga bulan yaitu Februari-April 2023.

Upaya ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat jelang Puasa hingga Lebaran 2023. 

Sebelumnya, suplai minyak goreng per bulan hanya sebesar 300.000 ton per bulan. Kini pemerintah pun menaikkannya hingga 50 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: