Gautam Adani Kehilangan Dana 1.500 T Karena Hasil Riset, Perdana Menteri Modi Ikut Diseret

Gautam Adani Kehilangan Dana 1.500 T Karena Hasil Riset, Perdana Menteri Modi Ikut Diseret

Akibat diumumkannya hasil riset dari Hindenburg, Gautam Adani kehilangan dana 1.500 T. -tangkapan layar twitter@SevadalHYD-

JAKARTA, DISWAY.ID – Akibat diumumkannya hasil riset dari Hindenburg, Gautam Adani kehilangan dana 1.500 T.

Riset yang dilakukan perusahaan riset pasar modal asal Amerika tersebut mengungkapkan jika perusahaan asal India, Adani Group telah melakukan kecurangan di bursa modal.

Hal tersebut langsung membuat saham dari Adani Group terjun bebas, bahkan Gautam Adani kehilangan dana hingga 1.500 triliun karena hasil riset tersebut.

Hasil riset terhadap Adani Group diumumkan oleh Hindenburg pada 24 Januari lalu. 

BACA JUGA:Rizky Billar Disebut Menyandang Gelar 'UMR', Habib Usman Beri Peringatan: Soalnya yang Layak Menyandang Ustaz Itu..

BACA JUGA:#PrayForTurkey Bergema Seiring Tewasnya Lebih Dari 3.500 Jiwa Akibat Gempa 7.8 SR

Menurut Hindenburg, Adani Group telah melakukan manipulasi saham, laporan keuangan, bahkan diragukan dapat membayar kembali utang-utangnya.

Hal tersebut langsung berdampak pada kondisi dalam negeri India, di mana masyarakat menggelar demo sehingga pemerintah harus menunda sidang parlemen.

Dalam aksi demonya masyarakat memprotes aksi kecurangan dari Adani Group yang dimiliki oleh Gautam Adani yang merupakan konglomerat dari Ahmadabad, Gujarat.

BACA JUGA:Bakar 1.500 T

BACA JUGA:Lia Eks Trio Macan Gugat Cerai Suami Gegara Judi Online

Meskipun Adani Group telah mengeluarkan bantahan terhadap jasil riset tersebut, namun masyarakat lebih percaya pada Hindenburg Research (HR).

Dalam aksi demo tersebut dikarenakan Adani Group memiliki hutang ke bank pemerintahan dan perusahaan asuransi India.

Tak tanggung-tanggung, hutang Adani Group mencapau Rp 400 triliun dan masyarakat India minta hutang tersebut untuk diusut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads