Khofifah

Khofifah

Cover edisi khusus Harian Disway: 4 tahun kepemimpinan Khofifah-Emil di Jatim.--

DIA terus sibuk membangun Jatim. Padahal godaan politik nasional begitu besar. Gubernur Khofifah Indar Parawansa kini ibarat gadis cantik—dia memang cantik—yang diincar semua siapa saja. Terutama di hari-hari pencalonan presiden Indonesia mendekati deadline-nya.

 

Khofifah terus bersikap cool. Capres Prabowo Subianto, setahu saya, mengirim utusan. Silih berganti. Agar Khofifah mau jadi pasangannya: sebagai calon wakil presiden.

 

Anies Baswedan juga mengincar Khofifah. Nasdem, sebagai pengusung Anies sudah berusaha keras meminang Khofifah. Hanya Ganjar Pranowo yang belum serius mendekati Khofifah. Mungkin karena punya calon wakil presiden sendiri: Erick Thohir. Atau hanya karena belum waktunya meminang Khofifah.

 

Sejauh ini Khofifah masih diam. Jangankan menyanggupi. Memberikan kisi-kisinya pun tidak. Orang begitu sulit menebak ke mana arah Khofifah di percaturan politik nasional.

 

Dia terus memikirkan Jatim. Dia tidak ingin mendapat kesan meninggalkan tanggung jawab utama sebagai gubernur. Dia tidak terlihat membentuk jaringan relawan. Juga belum safari ke mana-mana. Dia terus safari di Jatim. Sabtu lalu saya bertemu di Takeran, Magetan. Sehari sebelumnya di Madiun.

 

Khofifah ingin mencatatkan prestasi maksimal di Jatim. Dia mewarisi jabatan gubernur-gubernur sebelumnya yang juga berprestasi. Kebesaran Jatim sebagai provinsi besar, kali ini ada di tangan gubernur wanita.

 

Meski baru sekali menyaksikan sendiri paparan Khofifah atas prestasi Jatim, saya sudah bisa mengambil kesimpulan: Khofifah sudah berhasil mentransformasikan diri dari seorang pemimpin organisasi masa wanita menjadi seorang teknokrat. Dia bisa bicara lugas mengenai angka-angka statistik yang rumit. Dia bisa menjelaskan apa yang terjadi di balik angka-angka itu: angka kemiskinan, angka tingkat pendidikan, angka pertumbuhan ekonomi, perimbangan wilayah desa-kota-pantai pun sampai ke soal tingkat kesehatan penduduk.

 

Khofifah tidak lagi bicara yang umum-umum seperti seorang pemimpin umat. Dia sudah selalu bicara program, bagaimana menerapkan program, target apa yang harus dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Lalu juga bicara evaluasi, sistem, dan mitigasi risiko. Semua capaian itu tidak saya uraikan di sini karena sudah ada laporan khusus yang membedahnya di halaman-halaman di Harian Disway ini. 

 

Ciri-ciri keteknokratan seorang pemimpin terlihat pada Khofifah. Maka, sebenarnya dia sudah layak untuk masuk ke kancah kepemimpinan nasional. Maka, kini Khofifah punya dua kekuatan besar: sebagai pemimpin umat dan sebagai administrator pembangunan.

 

Sebagai pemimpin umat, Khofifah adalah ketua umum Muslimat NU. Bukan satu atau dua periode. Tapi sudah melegenda. Sebagai administrator, Khofifah pernah menjadi menteri, tapi membawahkan seluruh bidang kehidupan rakyat sudah teruji ketika menjabat gubernur Jatim ini.

 

Sebagai kepala daerah, Khofifah juga bisa ’’ngemong’’ bawahan. Termasuk ngemong wakil gubernur Jatim yang sangat muda, ganteng, populer, dan pintar: Emil Dardak. Pasangan ini tergolong yang bisa menyimpan unsur-unsur perbedaan. Gubernur bisa membagi tugas sehingga sang wakil merasa mendapat bagian tanggung jawab. Sang wakil juga bisa membawakan diri secara baik sehingga tidak tampak ingin di depan.


Sebagai rakyat Jatim, saya merasa bersyukur bahwa provinsi ini selalu mendapat gubernur yang berprestasi. Termasuk gubernur Khofifah yang sekarang ini. (
Dahlan Iskan)

 

 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 12 Februari 2023: Ilmu Gempa

 

Amat K.

Enak banget mimpi buang air kecil. Uh. Terasa lega. Eh pas bangun sedikit basah di celana.

 

mz arifinuz

Memalukan? Kenapa harus malu bila mempercayai gempa itu bisa sebagai azab, hukuman dari Tuhan atas dosa umat manusia? Tak perlu malu, karena Tuhan bisa menghukum, menguji manusia dg apa saja. Tuhan maha Kuasa, berbuat apa saja yg dikehendaki Nya. Kita bisa tak tahu dosa2 yg dilakukan lain orang. Muslimuun tiap hari dianjurkan untuk minta ampun pd Tuhan. Shodaqoh bisa menolak bencana. Apa susah nya bagi Tuhan, menjadikan benturan2 lempeng benua dg keras atau lembut? Bila dikenai bencana, maka bersabar. Bila sukses, berhasil, maka bersyukur. Manusia tetap harus berusaha hindari bencana.

 

mz arifinuz

4 rukun iman Komunis Tiongkok: Buruh, tani, pengusaha, ilmu pengetahuan. Tuhan bukan rukun iman Komunis Tiongkok. Tuhan ghoib. Akal & nyawa itu ciptaan Siapa? Tgl lahir & tgl mati kita, Siapa yg nentukan? Apa kita tak perlu berterimakasih kpd Pencipta akal & nyawa kita? Apa akal & nyawa tercipta dg sendiri nya? Pencipta kita tentu maha Mengetahui. Pencipta mengutus utusan Nya, memberitahu apa yg kita belum mengetahui, ttg nama Pencipta kita, Siapa Pencipta kita, Siapa Pencipta akal & nyawa kita. Bukan sok mengetahui.

 

Kalender Lengkap

Sepertinya tulisan hari ini bernada sangat sekuler. Gempa memang pasti akan terjadi, karena sudah sunnatullah ada kerak bumi begerak berlawanan secara sangat perlahan tahun ke tahun, dan tiba di suatu masa tekanan akibat tumbukan lempeng tanah tersebut tiba di titik kritikalnya, lalu terlepas tiba-tiba dan muncullah gempa. Masalahnya, jika penduduk di suatu negeri itu beriman, lepasnya tekanan bisa jadi dimunculkan Allah secara perlahan berupa gempa kecil-kecil tapi sering, sampai tegangan tumbukan berkurang atau habis. Atau masyarakat wilayah gempa diberi Allah pengetahuan dan kesadaran plus rezeki untuk membangun rumah tahan gempa. Tapi kalau Allah ingin memberi peringatan, atau bahkan mengazab suatu kaum, maka lepasnya energi tumbukan bisa jadi ditiba-tibakan, dalam waktu tak terduga, dan dengan pelepasan energi yang maksimal. Plus warganya sebelumnya dibuat ngeyel sama insinyur dan pejabatnya suka korupsi besi bangunan. Jadi marilah kita banyak beristigfar, tapi tetap belajar ilmu gempa dan menerapkannya.

 

imau compo

Quote terbaik hari ini. Saya mendengar omongan seperti ini dari seorang Prof. Matematika, bukan dari ahli gempa. Mungkin intuisi beliau dengan ilmu yang tinggi yang memberikan pemikiran itu. Intuisi dapat lahir dari ilmu yang tinggi. Kita ambil hikmah kelirunya P'DI hari ini dengan banyaknya perusuh yang tobat. Leong Putu terenyuh timbul empati....urat lucunya hilang. Ha...ha...ha. Peace Leong Putu. Saya pesan ayam betutu saja dari kantinnya.

 

Jhel_ng

Ulama-ulama harus bersepakat, mungkin dalam kerangka fiqih peradaban: dalam setiap bencana, fatwa yang perlu disepakati adalah keselamatan bersama adalah nomor satu. Mau alim, ulama, kelas masyarakat apapun, hingga pendosa dari level RT sampai internasional, ketika ada bencana wajib menjaga keselamatan dirinya dan orang orang di sekitarnya. Juga komunitasnya. Juga umatnya. Negara melalui instrumennya memastikan itu. Wajib. Jika ada ulama yang di masa penanganan mengeluarkan pernyataan tidak berdasarkan sains dan azas keselamatan, dia bisa dianggap mengingkari fatwa. Prihatin, di tengah penanangan gempa yang serius, ulama Turki menyampaikan ini ada perbuatan "musuh" mereka. Di sisi lain, ulama Mesir menyampaikan itu adzab bagi sesama muslim karena gagal membela kasus di Swedia. Artinya yang ulama mesir menganggap ulama Turki yang tadi juga sebagai pihak yang berdosa yang boleh diadzab. Pernyataan-pernyataan itu kontraproduksi. Malah salah-salahan terus dan tidak ada solusi. Coba misalkan kedua ulama itu ada di Indonesia. Perseteruan bisa menjadi solusi. Dipertemukannya mereka dalam satu ring. Kemudian bisa adu tenaga dalam. Direkam, dikontenkan, dan disiarkan di sosmed. Dapat ads, bisa disumbangkan. Dan tidak ada yang terluka diantara keduanya. Kalaupun ada lukanya di dalam, namanya juga tenaga dalam... Selamat hari minggu pembaca sekalian.

 

Budi Utomo

Kalau mengacu pada pemikiran jitu Islah Bahrawi yang aktif dalam deradikalisasi: Qutb isu sama seperti Lenin. Lebih jelasnya bisa dilihat di Twitter Islah Bahrawi. Walau saya selalu ingat kata bijak Abah Dahlan bahwa pembaca Disway ini sudah independen dan opini dari siapapun tak bisa mengubah pemikiran seorang pembaca Disway. Baik yang ekstrem kiri (Lenin) maupun ekstrem kanan (Qutb). Yang satu memanfaatkan sosialisme. Yang lain memanfaatkan islam. Berdasarkan opini Abah Dahlan, saya setuju bahwa manusia itu hanya mau mempercayai apa yang dia mau percayai. Jadi kalau ekstrem kiri hanya percaya narasi ekstrem kiri dan ekstrem kanan hanya percaya narasi ekstrem kanan. Wah, Papa pintar! Ada apa Shinchan, jangan ganggu Papa, Papa lagi serius sama Bung KS nih! Tapi Papa juga bodoh! Lho kok bodoh? Ya iyalah kalau pintar ngapain nanggapin KS khan kita ga bisa ubah cara dia berpikir! Lagi-lagi Shinchan kabur sambil ngakak dan membuat saya tertegun merenungkan kata-kata bijak Abah Dahlan.

 

Denny Herbert

Kemarin sebagian para perusuh 1.0 agrinex melakukan pertemuan kopdar lagi setelah 40 hari bertemu di agrinex. Senang rasanya bisa bersilahturamih lagi dengan teman-teman baru ini.. ada yg dari Palembang dan Semarang pun datang... ada yang membawa keluarga jadi kami semakin kenal dengan keluarganya juga... Pertemuan ini jauh lebih cair dibandingkan dengan Pertemuan Perdana di swissbell hotel tempat kami berkumpul pertama kali.. sekarang sudah seperti saudara sendiri.. Kata Babeh Dahlan Thamrin/DT 40 Hari adalah symbol perubahan.. berubah yg dulu asing menjadi persahabatan.. Banyak hal yg dibicarakan bukan hanya temu kangen biasa.. semoga bisa terus berlanjut dengan kegiatan2 yg lebih bermanfaat lagi.. Kita berharap nanti ada aksi2 nyata lanjutan lagi.. Kita tunggu bahasan tambahan dari Babeh DT dan perusuh lainnya..

 

Kliwon

Saya kemarin juga kopdar. Numpang ikut kondangan di acara manten keponakannya pak Dahlan. Kok ya kebetulan keliatan ada pak Dahlan juga. Tapi ga berani nyapa apalagi ngajak foto. Saya ngga mau pak Dahlan tahu. Kalau saya ternyata makannya banyak dan nggragas pula.

 

reskon indo

@agus suryono, mohon maaf bapak, yang menjadi masalah bukan rumah tunggal (1 Lt) vs rumah susun. Namun permasalahannya ada pada konstruksi rumah/hunian itu dirancang tahan gempa atau tdk. Yang jadi masalah disini adalah konstruksi hunian dg desain struktur tahan gempa lebih mahal dari konstruksi biasa.

 

Kartosuwiryo

Kalau menimpa umat kompetitor disebut azab. Tapi kalau menimpa umat sendiri disebut ujian. Begitukah maksudnya mas Ahmad ?

 

Budi Utomo

Nah itu dia Bung KS. Bangunan tahan gempa itu mahal harganya. Karena harus bisa menahan getaran gempa. Beda dengan getaran LINDU yang dibahas seorang pembaca Disway kapan hari. Getaran hebat sekitar selang...(sensor, sensor!!!), kok jadi diktator (ditakdirkan berpikiran kotor) macam Bung Leong. Wakakaka. Wis wis ruji rubeh. Rusuh siji rusuh kabeh.

 

Komentator Spesialis

Alkisah, suatu hari saya iseng iseng pergi ke suatu perumahan baru. Developer Jepang. Bukan hanya serba elektronik. Anti virus dan bakteria. Kabarnya diklaim anti gempa. Lokasi cuman 5 menit dari pintu tol. Dekat stadiun kereta cepat china yang anggarannya membengkak itu. Rumahnya ada 20 cakar ayam lebih di bor sepanjang 10 meter kedalam tanah. Lantai dicor full. Dinding pre cast. Sementara 2 lantai dulu. Kalau kurang ditinggin silahkan. Wah, mantab ini ! Kepada agen salesnya saya tanya. Berapa harganya mas ? Disodorilah price list. Langsung balik kucing lihat harganya. Wkwkwk...

 

reskon indo

@juve zang, sebenarnya kuncinya bukan di besi tulangan ulir dan besi tulangan polos (tdk ulir). Tapi lebih kepada perhitungan kuat tarik besi tulangan beton. Suwun...

 

Budi Utomo

A Peng: Sayang, kita bangun rumah satu tingkat aja ya. A Mei: Mengapa Pa? A Peng: Kata Bung Juve mengurangi resiko mati kalau gempa. A Mei: Bilang saja uang ga cukup bangun rumah tingkat dua, pakai alasan resiko mati karena gempa. A Peng: Mama tahu aja. Wakakaka

 

Juve Zhang

Melihat reruntuhan gedung bertingkat di Gempa Turkiye . Dari video nampak besi tulangan yg digunakan masih yg polos, untuk bangunan bertingkat harus dan wajib menggunakan besi ULIR. Mengapa? Besi polos daya kekuatan menahan patah lebih kecil dari besi ULIR. Para Insinyur Turkiye harusnya tahu itu. Bahan pembuatan besi polos dan besi Ulir tentu beda, ada campuran campuran yg menguatkan mengapa besi ULIR lebih kuat. Kadar carbon lebih tinggi dll. Kalau anda lihat di Indonesia hampir pasti semua bangunan tingkat tinggi pake besi ULiR. Dan uliran nya itu menambah daya lekat antara beton dan besi ulir. Sehingga besi ulir tak perlu dibengkokan di ujungnya. Melihat di YT dari cara runtuhnya bangunan jelas bangunan itu tidak didisain dengan prinsip tahan gempa. Dan kalau lihat di Afghanistan lebih aneh lagi bangunan dua lantai gedung sekolah tak menggunakan besi tulangan satu biji pun. Aneh bin Ajaib. Konon 4 lantai pun begitu sistemnya tak ada satu potong besi pun . Artinya tanpa gempa akan aman aman saja.ada gempa akan runtuh serentak. Tak ada goyangan kolom sebagai peringatan. Model runtuh seketika sekian detik. Kalau anda mampir ke afghanistan via YT bisa dilihat tak ada toko besi jualan besi tulangan.

 

imau compo

P'DI hari ini banyak keliru. Alumni Tempo tapi pensiunnya sdh lama, kredo enak dan perlunya tidak utuh lagi. Coba! Apa perlunya kalimat "Malam itu Kang Fadhil tidur dengan istrinya." Kalau Kang Fadhil tidur sama istri tetangganya, itu baru ada nilai beritanya. Itu pun tidak boleh berhenti sampai di situ, atau dipanas-panasi yg bikin masyarakat tereksitasi. Journalisme sangat strategis, dalam politik disebut kekuatan ketiga setelah legislatif dan eksekutif.

 

Handoko Luwanto

Eropa pernah alami masa kegelapan. Saat warganya lebih mabok agama daripada science. Hingga diamini bahwa bumi dikelilingi matahari. Sampai akhirnya iptek diterima menjadi salah 1 jalan iman mereka. Maka muncullah revolusi industri menuju abad modern. Di belahan dunia lain, China juga pernah alami masa kelaparan yang menyayat. Saat warganya lebih mabuk ideologi daripada science. Hingga saling membunuh demi mendapat pengakuan partainya. Sampai akhirnya ilmuwan dimasukkan menjadi salah 1 pilar ideologi mereka. Maka bangkitlah China menyongsong predikat negara super power dunia. Jadi....konklusinya adalah jangan mabok apapun, kecuali mabok iptek.

 

Jimmy Marta

Server Besirli dg mobil butut nya bergegas mengantarkan bantuan untuk korban bencana Turki. Warga Azerbaijan ini mengumpulkan berbagai barang dari paman, nenek dan para tetangga. Kasur2 ditumpuk diatas atap mobil. Box2 lain ditempatkan di belakang, hingga bagasi mobil sedan keluaran 1981 itu pun gk bisa dututup. Besirli sebenarnya dalam kondisi ekonomi yg buruk. Tp mendengar musibah yg menimpa Turki ia tergerak. "Kami harus membantu negara saudara kami". "Kami melakukan apa yg perlu dilakukan", ujarnya. "Dubes Turki untuk Azerbaijan begitu tersentuh. Cahit Bagci menelpon Beserli menyampaikan terima kasih atas nama bangsa dan negara. Beserli jd simbol solidaritas seluruh Azerbaijan. "Kakak ku yg berhati besar", cuit Cahit Bagci.

 

Udin Salemo

#everyday_berpantun Enak tape dari beras pulut/ Makan sarapan selesai sudah/ Berkata dibelakang berbuih mulut/ Bila berhadapan terkelu lidah/ Jalan-jalan ke Kota Paris/ Banyak rumah berbaris-baris-/ Abang tak mau mati di ujung keris/ Untuk mendapatkan adik yang manis/ Burung pipit masuak ka biliak/ Di dalam biliak mamakan dadak/ Satiok ingek galah manih adiak/ Karupuak dikunyah raso martabak/

 

Budi Utomo

Quote Einstein itu sudah out of date. Katanya itu khan “authority based truth”. Zaman now ini dikenal sebagai zaman anti authority. Apalagi truth yang berbasis authority. Entah itu agamawan terkenal atau ilmuwan terkenal. Yang saya temukan di medsos berbahasa Inggris adalah quote sbb. Religion without science is BLIND. Science without religion is FINE. Nah lu. Gimana nih, Koh Liang? Fenomena di negara-negara “sekuler” kok gitu ya?

 

Liáng - βιολί ζήτα

Mengenai judul CHDI hari ini "Ilmu Gempa" - setidak-tidak terkait dengan 3 disiplin ilmu lainnya. Ilmu Gempa Bumi atau Seismologi adalah Cabang dari Ilmu Geofisika. Dengan kata lain, ketika kita belajar Ilmu Gempa Bumi mesti belajar juga Ilmu Geologi dan Ilmu Fisika, dengan Matematika sebagai Queen of Science nya ; semua jenis perhitungan dan pengukuran dengan berbagai rumusnya akan diselesaikan secara matematis. Entah mengapa seringkali ada sebagian anggota masyarakat mempertentangkan antara keyakinan agama dengan ilmu pengetahuan. Padahal agama dan ilmu pengetahuan mestinya saling melengkapi, seperti apa yang pernah dikatakan oleh Albert Einstein "Science without religion is lame. Religion without science is blind". Di dalam kehidupan sehari-hari, faktanya kita tidak terlepas dari keterkaitan dengan aplikasi berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

 

Komentator Spesialis

Rosulullah melarang kita bercanda dalam masalah agama. Jadi kalau rukun iman ada 6, ya sudah cukup 6. Nggak usah ditambah.

 

Leong Putu

Ada semut di dalam lubang / Ada cacing di dalam tanah / Iptek harus terus berkembang / Agar kita tidak sekedar pasrah / ... 365_mantun pasrah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 233

  • Siti NurHindayani
    Siti NurHindayani
  • Adinda Rahmatillah
    Adinda Rahmatillah
  • Harminto Andi
    Harminto Andi
  • Sheila Dwi
    Sheila Dwi
  • M Fikri Ulumudin
    M Fikri Ulumudin
  • hartono joyosaputro
    hartono joyosaputro
  • Sea Lead
    Sea Lead
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • Sea Lead
    Sea Lead
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • yea aina
      yea aina
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • yea aina
    yea aina
    • Liam Then
      Liam Then
    • yea aina
      yea aina
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Richolas Tjhai
    Richolas Tjhai
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • Lukman bin Saleh
    Lukman bin Saleh
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • KEY
      KEY
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Liam Then
    Liam Then
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Liam Then
      Liam Then
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Liam Then
    Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Sea Lead
    Sea Lead
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Liam Then
      Liam Then
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • yea aina
      yea aina
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Pakdhe joyo Kertomas
    Pakdhe joyo Kertomas
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Liam Then
      Liam Then
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
    • yea aina
      yea aina
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • yea aina
      yea aina
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Liam Then
      Liam Then
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Rizky Dwinanto
    Rizky Dwinanto
  • yea aina
    yea aina
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
    • Rizky Dwinanto
      Rizky Dwinanto
    • Rizky Dwinanto
      Rizky Dwinanto
  • Yuli Triyono
    Yuli Triyono
  • Yuli Triyono
    Yuli Triyono
  • andi syarmi
    andi syarmi
    • Chei Samen
      Chei Samen
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Rizky Dwinanto
      Rizky Dwinanto
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Liam Then
      Liam Then
  • Sea Lead
    Sea Lead
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Amat K.
      Amat K.
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Liam Then
      Liam Then
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
  • doni wj
    doni wj
    • Liam Then
      Liam Then
  • DeniK
    DeniK
  • Rizky Dwinanto
    Rizky Dwinanto
  • KEY
    KEY
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
  • Giyanto Cecep
    Giyanto Cecep
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Dokumen Negara
    Dokumen Negara
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Amat K.
      Amat K.
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Yuli Triyono
    Yuli Triyono
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • donwori
    donwori
  • Denny Herbert
    Denny Herbert
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Rizky Dwinanto
      Rizky Dwinanto
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • 7G SUYOTO ARY FIANTO
    7G SUYOTO ARY FIANTO
  • Samsul Arifin
    Samsul Arifin
  • Abd Qohar
    Abd Qohar
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • 7G SUYOTO ARY FIANTO
    7G SUYOTO ARY FIANTO
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • JIM vsp
    JIM vsp
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Rizky Dwinanto
      Rizky Dwinanto
  • JIM vsp
    JIM vsp
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Kalender Lengkap
    Kalender Lengkap
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Sri Wasono Widodo
    Sri Wasono Widodo
    • kritikItuSehat
      kritikItuSehat
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • KEY
      KEY
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • JIM vsp
      JIM vsp
    • KEY
      KEY
    • KEY
      KEY
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • donwori
      donwori
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Chei Samen
      Chei Samen
  • Kz It is
    Kz It is
    • yea aina
      yea aina
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Kz It is
      Kz It is
    • Liam Then
      Liam Then
    • Kz It is
      Kz It is
  • DeniK
    DeniK
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Eko Darwiyanto
    Eko Darwiyanto
  • alasroban
    alasroban
  • Elika askia
    Elika askia
    • Kalender Lengkap
      Kalender Lengkap
  • Amat K.
    Amat K.
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Lukman bin Saleh
    Lukman bin Saleh
    • Chei Samen
      Chei Samen
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • rid kc
    rid kc
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • mz arifinuz
      mz arifinuz