Nabi Muhammad SAW Isra Mi'raj di Bulan Rajab: Ini Sejarah Penting Peristiwa, Tujuan dan Hikmahnya

Nabi Muhammad SAW Isra Mi'raj di Bulan Rajab: Ini Sejarah Penting Peristiwa, Tujuan dan Hikmahnya

Sebagian ulama menganjurkan untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban pada tanggal 15 Syaban 1444 Hijriyah. Bahkan ibadah di malam Nisfu Syaban bukan perkara yang Bid'ah-Foto/Pixabay/beingboring-

Peristiwa Isra Mi’raj

Isra artinya perjalanan dan Mi'raj yang artinya naik. 

Isra' Mi'raj merupakan hadiah istimewa untuk Nabi Muhammad SAW saat nabi mendapat ujian berat dari Allah SWT, yaitu berupa kematian istri pertamanya bernama Hadijah.

Setelah itu disusul kematian pamannya yang tercinta Abu Thalib yang selalu membela Muhammad dalam perjuangannya serta menghadapi perlawanan kaum Qurais yang mengingkarinya.

Rasulullah dalam usia 40 tahun yaitu merupakan usia yang matang bagi seorang anak manusia dipandu oleh Malaikat Jibril melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem menggunakan Buraq. 

BACA JUGA:Kapan Jadwal Puasa Rajab 2023 Dilaksanakan? Simak Tata Cara dan Niat Lengkapnya

Selama perjalanan, malaikat Jibril sempat mengajak Nabi Muhammad SAW singgah salat di beberapa tempat seperti Tayyibah, Madyan, Thursina serta Betlehem.

Kemudian dilanjutkan naik ke lapisan langit ke tujuh yang bernama Sidratul Munthaha, tempat yang sangat mulia, tempat bersemayamnya Allah SWT.

Di tempat yang mulia itulah, Nabi Muhammad mendapat perintah Tuhan berupa sholat yang pada awalnya sebanyak 50 kali sehari semalam. 

Kemudian beliau turun di lapisan langit dibawahnya bertemu dengan para nabi, diantaranya Nabi Adam. AS, Nabi Musa. AS, Nabi Isa. AS dan para nabi yang lain.

BACA JUGA:Kapan Jadwal Puasa Rajab 2023 Dilaksanakan? Simak Tata Cara dan Niat Lengkapnya

Saat menyampaikan perintah sholat sebanyak 50 kali sehari semalam untuk umatnya, oleh Nabi Adam disarankan untuk minta keringanan jumlah sholatnya, karena umat Muhammad fisiknya kecil-kecil yang akan merasa berat jika di beri tugas menjalankan kewajiban sholat sebanyak itu.

Kemudian Rasululloh naik menghadap Allah Aja Wajalla minta keringanan, maka dikurangi lima kali.

Kemudian Muhammad turun lagi bertemu Nabi Musa, AS juga disarankan untuk minta keringanan lagi, ketika naik mengahadap Allah SWT dikurangi lagi lima kali, hal tersebut berulang- ulang hingga tinggal lima kali sholat untuk sehari semalam.

Bahkan masih ada nabi yang menyarankan untuk minta keringanan lagi, namun oleh Nabi Muhammad SAW dirasa cukup, bahwa sholat lima kali dalam sehari semalam untuk umatnya cukup ideal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads