Semenanjung Korea Memanas! Korut Siapkan Hampir Satu Juta Tentara Hadapi AS dan Korsel!
Hubungan antara Korea Utara dan Selatan semakin memanas menyulus kerjasama militer yang dilakukan Korea Selatan dengan Amerika.-Twitter/@Mentimoen-Disway.id
JAKARTA, DISWAY.ID - Konflik di semenanjung Korea nampaknya kian memanas. Latihan militer gabungan yang digelar Amerika Serikat dan Korea Selatan nampaknya membuat gundah Korea Utara.
Menjawab kegusaran itu, Negara yang dipimpin Kim Jong-Un dengan tegas menyatakan siap perang dengan Amerika Serikat dan sekutunya.
Surat kabar Rodong Sinmun melaporkan, pemerintah Korea Utara mengklaim sudah menjaring sekitar 800 ribu warganya secara sukarela bergabung dalam instansi militer untuk berperang melawan Amerika Serikat.
BACA JUGA:Putin Ditetapkan Sebagi Penjahat Perang, ICC Ungkap Tuduhannya
"Ratusan ribu warga itu terdiri dari pekerja hingga pelajar," tulis laporan surat kabar Rodong Sinmun.
Klaim Korea Utara itu muncul tak lama setelah mereka meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 sebagai tanggapan atas latihan militer AS-Korea Selatan yang sedang berlangsung pada Kamis 16 Maret 2023.
Dikutip dari CNN, peluncuran ICBM ke laut antara semenanjung Korea dan Jepang itu dilakukan Korea Utara, tak berselang lama sebelum KTT antara Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Tokyo, Jepang.
BACA JUGA:Resmi, Surat Perintah Penangkapan Putin Diterbitkan Pengadilan Kriminal Internasional
Yoon terbang ke Tokyo untuk menghadiri pertemuan puncak yang membahas cara-cara untuk melawan senjata nuklir Korea Utara.
Akibatnya, peluncuran rudal balistik itu mendapat kecaman dari pemerintah di Seoul, Washington, dan Tokyo.
Bersamaan dengan itu, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) juga sudah mengeluarkan kecaman atas tindakan Korea Utara itu.
BACA JUGA:Terungkap! Alasan Putin Ogah Stop Perang di Ukraina, Mantan 'Kokinya' Buka Suara
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mendesak terhadap Korea Utara untuk menghentikan kegiatannya.
Selain itu, Guterres meminta Pyongyang untuk memulai kembali dialog menuju perdamaian abadi dan denuklirisasi Semenanjung Korea.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: