Janggal, Curhatan Anggota Polisi Sebelum Tembak Dada Hingga Tewas Diungkap Ibunya
Propam Polda Banten saat memeriksa TKP.-radarbanten-
Sontak, kejadian tersebut membuat Sumariati panik dan berteriak histeris.
“Ibunya kaget, teriak minta tolong ke tetangga,” ujar Wulan.
Teriakan Sumariati tersebut membuat warga sekitar berdatangan. Mereka kemudian masuk ke rumah korban. Akan tetapi, warga sekitar belum berani untuk langsung membantu korban.
“Takut disalahin (membantu korban-red) apalagi kondisinya sudah begitu (sekarat-red),” ungkap Wulan.
Wulan mengungkapkan, berdasarkan keterangan Sumariati, anaknya sempat berdinas luar di PLTU Suralaya, Kota Serang.
Sepulang menjalankan tugas, DK sempat menghitung jumlah peluru yang ada di dalam senjata api milik Polda Banten tersebut.
“Malam itu (sebelum kejadian-red) sempat ngitung peluru, kata anaknya mau dikembalikan (senjata api-red),” ungkap Wulan.
Warga lainnya, Dalail mengungkapkan, saat ibu korban berteriak minta tolong, kondisi sekitar masih sepi.
“Saat ibunya teriak minta tolong kondisi sekitar tidak begitu ramai soalnya bapak-bapak lagi ngobrol masjid abis salat subuh,” ungkap Dalail.
Propam Polda Banten memasang garis polisi di TKP.-radarbanten-
BACA JUGA:Uang dan Puluhan Tas Mewah di Rumah Rafael Alun Ditemukan Saat Penggeledahan KPK
Dalail membenarkan, sebelum ditemukan tewas korban sempat melaksanakan tugas di PLTU Suralaya Kota Cilegon. Korban juga sempat ikut sahur meski hanya minum air putih.
“Menurut cerita ibunya habis dinas di Suralaya. Sempat ikut sahur tapi cuma minum air putih,” kata Dalail.
Dalail mengaku tidak mendengar suara letusan senjata api saat kejadian. Sebab, jarak rumah dan korban tidak terlalu berdekatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: