Angka Kematian Akibat Virus Marburg di Afrika Tembus 12 Korban, CDC Beri Peringatan Tegas: Ini Penyakit Langka dan Mematikan!

Angka Kematian Akibat Virus Marburg di Afrika Tembus 12 Korban, CDC Beri Peringatan Tegas: Ini Penyakit Langka dan Mematikan!

Potret kehidupan anak-anak di Tanzania, negara yang kini terjangkit virus mematikan, Marburg.-Foto/Unsplash/sofiya kozy-

TANZANIA, DISWAY.ID -- Penyakit virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang, namun mengakibatkan kematian dengan 50% angka kematian. 

Virus marburg ditemukan petama kali pada 1967.

Hingga sekarang tercatat sebanyak 593 kasus di berbagai negara di dunia, 481 di antaranya terkonfirmasi meninggal dunia. 

BACA JUGA:Apa Itu Virus Marburg, Penyakit Demam Berdarah yang Jarang Terjadi, Kenali Gejalanya Berikut Ini

Sejak Februari 2023, dua negara di Afrika yaitu Guinea dan Tanzania terpapar virus Marburg yang membunuh 12 orang warganya.

Karena hal ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) akan mengirimkan anggotanya untuk membantu para korban yang terpapar virus Marburg dan berusaha untuk memusnahkannya.

CDC memperingatkan bahwa Marburg adalah "penyakit langka dan mematikan" yang dapat disebarkan oleh benda dan hewan yang terkontaminasi, seperti kelelawar buah dan primata.

CDC juga berencana memasang pemberitahuan di bandara internasional untuk memperingatkan orang-orang tentang gejala penyakit tersebut.

BACA JUGA:WHO Terima Laporan Kasus Virus Marburg, Indonesia Waspada

Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, menggigil, nyeri otot, sakit tenggorokan, ruam, diare, muntah, sakit perut, nyeri dada, dan pendarahan atau memar yang tidak dapat dijelaskan.

Selain CDC, WHO juga memperingatkan untuk membatasi perjalanan dan perdagangan apa pun dengan negara yang tengah terjangkit virus Marburg.

WHO menjelaskan bahwa kasus pertama yang diidentifikasi di Tanzania diketahui pasien pertama tertular setelah melakukan perjalana dari pulau Goziba di danau Victoria di daerah lain di negara tersebut. 

Hingga di bulan Maret ini, masih ada penemuan kasus baru terkait virus Marburg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: