Ngerih! Bentrok Antar Suporter Sepakbola di Guinea, 56 Orang Tewas

Ngerih! Bentrok Antar Suporter Sepakbola di Guinea, 56 Orang Tewas

Ngerih! Bentrok Antar Suporter Sepakbola di Guinea, 56 Orang Tewas-Tangkapan Layar-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Bentrok antar suporter pada pertandingan klub sepakbola di kota Nzerekore, Guinea, Afrika Barat pada Minggu 1 Desember 2024 kemarin memakan korban jiwa sebanyak 56 orang.

Menurut laporan media Guine, bentrokan antar suporter tersebut terjadi saat pertandingan final Piala Jenderal Mamadi Doumbouya antara klub Labe dan Nzerekore.

BACA JUGA:Viral Puluhan Truk Tanah Proyek PIK 2 Tangerang Dijarah Warga Usai Terjadi Bentrokan, Netizen: Siap-siap Minta Maaf!

BACA JUGA:Polres Tangsel Turun Tangan Imbas Bentrok Antar Ormas, Pastikan Kamtibmas Terjaga

Insiden kerusuhann dipicu oleh keputusan wasit yang mengusir seorang pemain saat menit-menit terakhir dan memberikan hadiah penalti kepada klub tamu Labe, hingga memancing kemarahan suporter tuan rumah Nzerekore.

Video kerusuhan antar suporter di Guinea itu pun viral di media sosial, dan dalam video terlihat suporter tuan rumah melempari batu kearah suporter Labe, mereka turun kelapangan hingga menyebabkan bentrokan meluas diluar stadion.

BACA JUGA:Viral Bentrok Ormas Terjadi di Tangsel Berujung Pembakaran Posko, Polisi Turun Tangan

BACA JUGA:Kronologi Kampung Dibakar dalam Bentrokan di Pulau Adonara, Diduga Masalah Sengketa Lahan

Kepanikan terjadi saat pasukan keamanan berupaya untuk membubarkan kerusuhan dengan menggunakan gas air mata.

Penonton yang berdesakan berusaha untuk keluar stadion hingga mengakibatkan puluhan orang tewas terinjak-injak.

Dalam rekaman yang beredar di media sosial terlihat kekacauan di luar stadion, banyak orang yang berusaha memanjat dinding stadion untuk menyelamatkan diri.

BACA JUGA:Demo di Jatireja Bekasi Berujung Bentrok, Ormas Skobar vs XTC

BACA JUGA:Viral! Final Tarkam di Jatimulya Bekasi Rusuh, 2 Suporter Bentrok

Pertandingan sepakbola diselenggarakan oleh junta militer Guinea yang berkuasa yang dipimpin Jenderal Mamadi Doumbouya , setelah kudeta terhadap Presiden Alpha Conde pada tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads