TNI Ungkap Penyebab Kerusuhan di Yalimo Papua Pegunungan, Yakin Gara-gara Perkelahian Anak Sekolah?
TNI AD sebut penyebab kerusuhan yang terjadi di Yalimo, Papua Pegunungan, terjadi akibat perkelahian anak-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID - TNI AD sebut penyebab kerusuhan yang terjadi di Yalimo, Papua Pegunungan, terjadi akibat perkelahian anak yang tak diselesaikan secara tuntas.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana yang menyebut penyebab kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Yalimo hingga Jumat, 19 September 2025 kemarin bermula dari perkelahian anak sekolah.
BACA JUGA:Dokter: 94 Persen Orang Indonesia Tidak Tahu Cara Sikat Gigi yang Benar
BACA JUGA:Rekomendasi Pesantren Tahfidz di Depok, Fasilitas Lengkap dan Ribuan Santri Hafal Alquran
Wahyu meyakini, kerusuhan berawal dari persoalan sepele, yakni pertikaian antarpelajar. Perseoalan tersebut merembet hingga menimbulkan kerusuhan.
"Jadi ada pertikaian, perselisihan di antara anak-anak sekolah, ya mungkin penyelesaiannya itu kurang tuntas ya, sehingga menimbulkan pertikaian yang lebih besar," ujar Brigjen Wahyu di sela acara TNI Fair di Monas, Jakarta, Sabtu, 20 September 2025.
Wahyu menambahkan, bahwa konflik sekecil apapun apabila tak segera diselesaikan dengan baik akhirnya berkembang menjadi kerusuhan. Hal itulah yang terjadi di Yalimo walaupun sekarang wilayah itu sudah kembali kondusif.
BACA JUGA:4 Tahun Nasib Digantung, 24 Eks Karyawan Gugat Lion Air Rp1,7 Miliar di PN Jakpus!
"Jadi sekali lagi saya sampaikan untuk Yalimo saat ini situasi kondusif," katanya.
Dia menuturkan, masyarakat telah kembali beraktivitas seperti biasa. Pemerintah dan aparat juga tengah melakukan pembenahan terhadap kerusakan yang sempat terjadi.
"Sekarang dilaksanakan pembenahan-pembenahan, kerugian-kerugian material yang kemarin terjadi mulai sekarang ada pembenahan, termasuk berkaitan dengan beberapa korban yang luka itu juga sudah dalam perawatan," tuturnya.
Selain itu, enam personel TNI AD yang sempat dirawat akibat insiden tersebut kini telah pulih. Dari kejadian ini, dia menekankan pentingnya komunikasi dalam menangani konflik.
"Komunikasi terutama apabila permasalahan itu sudah terjadi. Harus ada komunikasi dari pihak-pihak yang berkompeten. Itu harus ada tokoh agama atau tokoh masyarakat yang bisa dijadikan panutan, itu apabila telah terjadi," katanya.
BACA JUGA:Gelapkan Dokumen Berharga, Seorang Notaris Dipolisikan di Polda Metro!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: