KKB Minta Tebusan Rp500 Juta, Sandera 4 Pekerja Tower BTS Kominfo di Papua

KKB Minta Tebusan Rp500 Juta, Sandera 4 Pekerja Tower BTS Kominfo di Papua

Ilustrasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua -Dok/Facebook/KKB Papua-Dok/Facebook/KKB Papua

PAPUA, DISWAY.ID-Kelompok kriminal bersenjata atau KKB menyandera empat pekerja pembangunan base transceiver station (BTS) Bakti Kominfo di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, PAPUA Pegunungan.

KKB tersebut meminta tebusan sebesar Rp500 Juta agar empat pekerja tersebut dibebaskan. 

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Polisi Ignatius Benny Prabowo mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat, 12 Mei 2023 pukul 08.30 WIT. 

BACA JUGA:Tamat! KKB Papua Menyerah, Puluhan Anggota hingga Senjata Api Diamankan TNI, Kombes Faizal: Semua Akan Diproses Hukum!

"Memang benar KKB yang menyandera para pekerja pembangunan tower BTS di Okbab (bukan Okbibab) itu meminta uang tembusan Rp 500 juta sebagai syarat untuk membebaskan para sandera," kata Benny kepada wartawan, Sabtu, 13 Mei 2023.

Empat karyawan yang disandera, yaitu Asmar dan Fery karyawan PT Inti Bangun Sejahtera (IBS), keduanya dilaporkan mengalami luka-luka, kemudian Peas Kulka (staf Distrik Okbab) dan Senus Lepitalem Distrik Borme.

BACA JUGA:KKB Papua 'Berguguran'! Puluhan Anggota hingga Pejabat Pemda yang 'Berkhianat' Ditangkap!

Benny menceritakan kejadian tersebut berawal saat enam pekerja BTS didampingi Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pegunungan Bintang Alverus Sanuari, Jumat, 12 Mei 2023 berangkat dari Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan pesawat Elang Air.

Setibanya di Lapangan Terbang Okbab, tiba-tiba didatangi anggota KKB yang membawa senjata tajam dan melakukan kekerasan terhadap tiga orang pekerja.

BACA JUGA:Pejabat Daerah Papua Ditangkap Diduga Pasok Senjata ke KKB

"Namun, saat tiba di Lapangan Terbang Okbab, langsung diadang oleh lima orang yang mengaku berasal dari kelompok KKB. Kelompok tersebut menggunakan senjata tajam, seperti parang, dan melakukan kekerasan fisik terhadap tiga orang pekerja," kata Benny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: