Panji Gumilang Nekat Ragukan Kebenaran Alquran Kalam Allah, Ketua PBNU: Kalau Dibiarkan Tambah Resah

Panji Gumilang Nekat Ragukan Kebenaran Alquran Kalam Allah, Ketua PBNU: Kalau Dibiarkan Tambah Resah

Pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang --Tangkapan layar/YouTube Al-Zaytun Official

JAKARTA, DISWAY.ID - Deretan kontroversi pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, semakin memuncak akhir-akhir ini. Terbaru ia meragukan kitab Suci Alquran yang merupakan firman Allah SWT.

Panji Gumilang dengan berani menyebut Alquran bukan kalam Allah SWT melainkan perkataan dari Nabi Muhammad SAW.

Pernyataannya ini sebagaimana diunggah akun TikTok herypatoeng pada Rabu 14 Juni 2023.

Dalam video terdapat narasi: "Panji Gumilang meragukan kebenaran kitab Suci Alquran"

Sebelumnya, Panji Gumilang juga melengkapi kontroversinya dengan menyebut dirinya seorang komunis dan mengklaim sebagai penganut mazhab Soekarno.

BACA JUGA:Panji Gumilang Akui Komunis dan Al-Quran Bukan Kalamullah: Saya Komunis

Protes dan kecaman pun datang bertubi-tubi sampai akhirnya ponpes Al Zaytun digeruduk oleh massa.

Di tengah ramainya kabar Al Zaytun didemo oleh massa, belakangan ucapan Panji Gumilang mengenai hapus kolom agama di KTP juga ikut gempar.

Hal ini tentu menjadi perhatian oleh masyarakat lainnya, bahkan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Moh. Mukri menilai pernyataan Panji Gumilang, bertentangan dengan ajaran Islam

Rektor Universitas NU Blitar Jawa Timur ini mengimbau masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam dan warga NU untuk tetap berpegang kuat pada ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.

BACA JUGA:Sesumbar Panji Gumilang Tuding Nyali Pendemo Al Zaytun Tak Besar, Peringatan Ustaz Adi Hidayat Cukup Ngeri: Gabisa Dinasihatin

”Kalau dibiarkan tambah resah masyarakat. Kita tidak menginginkan masyarakat mengambil tindakan sendiri. Negara kita negara berdemokrasi, namun tidak boleh mengolok-olok, apalagi menyangkut agama dan keyakinan," ujarnya, dilansir dari NU Online, Minggu 18 Juni 2023.

Pemerintah melalui kementerian Agama (Kemenag) diminta juga harus turun tangan agar keresahan di tengah masyarakat tidak memunculkan dampak-dampak negatif lainnya.

Dengan perkembangan informasi serta teknologi saat ini, berbagai paham keagamaan juga bisa dengan mudah tersebar melalui media. Maka umat Islam harus benar-benar selektif dalam mengonsumsi ajaran-ajaran yang disampaikan di media. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: