Skema Badal Lontar Jumrah Disiapkan PPIH Arab Saudi Gratis

Skema Badal Lontar Jumrah Disiapkan PPIH Arab Saudi Gratis

kemenag tinjau pelayanan dan fasilitas di Mina jelang puncak ibadah haji 2023-kemenag-kemenag

MAKKAH, DISWAY.ID-- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk menerapkan skema untuk jemaah dalam melaksanakan mabit atau menginap di Mina.

Skema tersebut perlu diterapkan seiring telah selesainya jemaah haji melaksanakan prosesi wukuf di Arafah. Di mana, mereka selanjutnya mabit (menginap) di Muzdalifah dan Mina.

Skema itu untuk memberikan perlindungan, pelayanan, dan pembinaan dengan menyesuaikan kondisi fisik jemaah, agar mereka tidak memaksakan.

BACA JUGA:Jemaah Haji Laksanakan Wukuf di Arafah Hari Ini, Dimulai dari Tergelincirnya Matahari

Sebab, selama di Mina, jemaah akan melontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah, dilanjutkan jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari-hari Tasyrik.

Meski Menag Yaqut melihat pelaksanaan wukuf di Arafah secara umum berjalan baik dan lancar, namun kondisi di Mina jauh lebih berat dibanding di Arafah.

Jemaah akan tinggal lebih lama di tenda Mina. Selain itu, jika di Arafah jemaah hanya diam, di Mina ada aktivitas lontar jamarah.

"Sampai selesai wukuf, dilaporkan ada tujuh jemaah wafat di Arafah. Jika di Mina tidak dipersiapkan dengan betul, kejadian yang sama akan terulang, banyak jemaah yang tumbang, termasuk lansia. Kita tidak berharap," terang Menag di Arafah sebelum berangkat ke Muzdalifah, Selasa 27 Juni 2023.

"Kita sedang siapkan skenario agar jemaah yang mayoritas lansia ini bisa beribadah dengan nyaman tanpa harus gugur kewajiban hajinya. Sebab, di Fikih banyak alternatif. Sehingga, mereka yang tidak mampu bisa dibadalkan lontar jumrahnya," sambungnya.

BACA JUGA:Geger Bin Nyeleneh! Wanita Jadi Imam Jamaah Laki-Laki, Dikaitkan Ritual Pengobatan Hingga Penghapusan Dosa

Menag Yaqut meminta PPIH Arab Saudi untuk menerapkan skema perlindungan, pelayanan, dan pembinaan dengan menyesuaikan kondisi fisik jemaah, agar mereka tidak memaksakan.

"Jadi yang benar-benar mungkin saja yang boleh lontar jumrah sendiri dan boleh tawaf ifadah sendiri. Lainnya, jemaah yang secara fisik tidak memungkinkan, saya minta lontar jumrahnya dibadalkan," tegas Mina.

"Skenarionya badal, membadalkan jemaah yang tidak mampu. Jadi intinya kita tidak mau jemaah ini dipaksakan kondisi fisiknya," sebut Menag.

Gus Yaqut, panggilan akrabnya, meminta PPIH untuk segera mengidentifikasi jemaah yang harus dibadalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: