Windy Evi

Windy Evi

Disway dan Windy Nugroho owner Pacific international Beauty Institute.--

SAYA pernah bertemu si Cantik ini di Tianjin. Agak kaget. Tidak menyangka. Kok orang Surabaya kelahiran Solo ini membuka spa di Tianjin. Di lobi Hotel Sheraton. Hebat banget.

Jauh sebelum itu saya kenal dua wanita muda. Cantik dan berprestasi. Mereka eksekutif wanita yang menonjol di Surabaya: Peggy dan Windy.

Peggy eksekutif di Hyatt Regency dan Windy di bisnis kecantikan.

Windy tidak pernah bilang kalau akan buka cabang sampai Tianjin. Atau karena lama sekali tidak bertemu lagi. 

Nama lengkapnya: Windy Nugroho.

Setelah bertemu di Tianjin itu lama lagi tidak bertemu Windy. Lebih 15 tahun. Tiba-tiba saya disapa seorang wanita. Saya pura-pura kenal. Bersikap ramah. Otak saya berputar: siapa dia.

"Saya Windy," katanyi.

Windy berubah. Wajahnya bulat. Tidak sehat. "Saya banyak minum obat steroid. Wajah saya jadi begini," katanyi. Itulah wajah moon face. Kebanyakan obat.

Windy terpaksa minum obat itu. Dia menderita lupus. Dia ingin sembuh. Teman duo-nyi sudah meninggal. Peggy meninggal muda. Sakit leukemia.

Saya pun terpisah lagi. Lebih 15 tahun lagi. 

Pekan lalu saya menghadiri pembukaan Restoran Aloha yang pindah dari Waru ke Jalan Indragiri.

Seorang wanita menyalami saya. Tidak lagi muda. Wajahnyi glowing. Penampilannyi elegan. Gaya bicaranyi anggun. Saya pura-pura kenal. Otak saya berpikir keras: siapa dia.

"Saya Windy pak," katanyi.

Tiga kali pertemuan. Tiga kali berpikir keras. Hanya karena bertemu di tempat yang tidak disangka: di Tianjin, di dokter, di restoran. Dengan jarak masing-masing lebih 10 tahun.

"Saya mau ujian doktor. Minggu depan," ujar Windy. Wow.

"Di mana?"

"Di Unesa".

"Disertasi Anda tentang apa?"

"Teknologi pendidikan," jawab Windy.

Windy, kini 77 tahun, membuat disertasi berdasar apa yang dia lakukan. Dia menemukan teknologi pendidikan untuk perawatan kulit wajah. Maka disertasi doktornya mengenai "Pengembangan paket program e-modul dalam penerapan konsultasi dan analisis kulit wajah".

Disertasi itu dipertahankan Selasa siang hari ini. Saya tidak menyangka Windy bermetamorfosis. Dari bisnis spa menjadi ilmuwan. Dari Windy yang moon face berkembang ke dunia ilmiah. 

Windy menyelesaikan S-1 di Universitas Negeri Jakarta. S-2 nya di Unitomo Surabaya. Dia lulusan SMA Santa Maria Malang yang ikut jejak mamanyi: di dunia kecantikan.

Ternyata Windy sudah lama beralih dari spa ke pendidikan kecantikan. Khususnya kulit wajah. Padahal spa-nyi dulu sangat terkenal: Pacific.

Rupanya spa itu sudah diserahkan ke anak-anaknyi. 

Windy lantas mengembangkan PIBI (Pacific International Beauty Institute). Bekerja sama dengan lembaga serupa di Zurich dan London.

Ketika Covid datang Windy kesulitan membuka kelas kecantikan. Maka dia buka kelas zoom. Laris. Dia pun menemukan banyak peluang di pendidikan jarak jauh itu. 

Maka Windy menciptakan modul elektronik untuk pendidikan kecantikan.

Meski secara online, Windy tetap bisa menerapkan pendidikan meka kognitif. Itulah keunggulan teknologi modul yang dia buat.

Windy membagi pendidikan kecantikan itu menjadi lima tingkat. Dia tidak membuka kelas untuk tingkat satu. Paling rendah tingkat 2. Sampai tingkat 5. Dia tidak punya kelas untuk sampai tingkat 6 dan 7. Peminatnya sangat terbatas. 

"Rias wisuda itu tingkat 2. Rias pengantin itu tingkat 3," ujar Windy. Untuk tingkat 5 siswa Windy dari berbagai negara. "Ini untungnya online. Saya punya siswa sampai Karibia," ujar Windy. 

Windy punya modul lengkap untuk semua tingkatan tadi. E-modul. Termasuk sistem ujiannya.

"Waktu ujian siswa harus pakai dua kamera," katanya. Kamera depan untuk melihat wajah peserta ujian. Kamera samping untuk melihat apakah benar siswa itu sendiri yang mengerjakan.

Pengajar di PIBI dia wajibkan bisa mengajar meka kognitif. Misalnya untuk pengajaran kulit wajah. Siswa tiap hari harus memotret dua wajah. Yang bisa di-zoom. Agar dari foto itu bisa dilihat kulit wajah secara detail. Lalu siswa harus menyertakan data si pemilik kulit. Ia/dia makan obat apa saja. Pakai krim apa saja.

Siswa lantas diminta menyampaikan analisis: mengapa kulit wajah yang ia/dia foto seperti itu. 

Dari itu siswa akan tahu apa saja yang dilarang untuk dipakai merawat kulit wajah.

Windy mendapat ilmu kecantikan terbanyak dari mamanyi sendiri: wanita Tionghoa kelahiran Sichuan.

Ketika kawin dan tinggal di Solo mamanya berganti nama dengan Ratna Dewi. Mama Windy belajar kecantikan sampai Hong Kong dan Jepang.

Semua pengajar kecantikan di BIPI harus berorientasi ke meka kognitif. "Bisa menyebut nama-nama ikan itu kognitif. Siswa tidak boleh hanya bisa menghafal. Harus bisa menjawab mengapanya," kata Windy.

"Siswa kami harus bisa menguasai lima dimensi kompetensi," katanya. "Tahu nama barang, bisa mengambil dan meletakkan barang itu secara benar, itu baru dimensi satu," katanyi. "Bisa membuat rencana, mengerjakan rencana itu dimensi kedua," tambahnyi.

Sedang mengetahui apa yang harus dilakukan dalam keadaan kritis, itu sudah dimensi tiga. "Dimensi empat adalah bisa melakukan transfer skill".

Windy tidak berhenti belajar. Dia selalu ingat profesor wanita dari Harvard yang dia kenal. Katanyi: terus belajar dan menularkan pengetahuan itulah kunci untuk membuat otak dan fisik tidak lumpuh.

Saya akan hadir di acara pengukuhan gelar doktor Windy hari ini. Promotor Windy adalah Prof Dr Mustaji MPd dan Dr Fajar Arianto SPd MPd.

Windy terus belajar, pun di usia 77 tahun. Sampai dapat gelar doktor. 

Windy juga terus mengajar. Tidak ada yang memensiunkan di lembaga pendidikan milik sendiri.

Universitas Negeri Malang (UM) juga tambah doktor kemarin: Evi Winingsih.

Saya juga hadir bersama Dekan Dr Ahmad Yusuf Sobri. Tentu juga promotor Evi, Prof IM Hambali. Setelah itu berkuliah umum bersama Wakil Rektor 3 UM Dr Ahmad Munjin Nasih. 

Mengapa Evi tidak ditulis panjang seperti Windy?

Sebetulnya disertasi Dr Evi tidak kalah menarik. Namun judul disertasi itu membuat saya tidak berkutik: Model Psikoedukasi bermuatan nilai hidup Dahlan Iskan untuk meningkatkan career decision self efficacy siswa SMA. Saya jadi sungkan sendiri. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 10 Juli 2023: Banjir Tuhan

Echa Yeni
Embun Tinggal 2x lagi Aku takut Ini sprti mimpi raja mesir yg ditakwilkan nabi Yusuf 7sapi gemuk dimakan sapi kurus &Musim Gandum yg "ijo royo2" digantikan gandum yg keringkerontang #tpi spt bo'ong.kelakuan ttp aja spt 8inatan* Astaghfirullah Innalillah

Agus Suryono
KAPAN MULAI HUJAN, DAN KAPAN KEMARAU TERBESAR..? Jawaban atas pertanyaan seperti itu, kalau sekarang bisa dijawab detil oleh BMKG.. Kalau orang tua saya, dulu, di jaman dulu, punya patokan sendiri, berdasar "bulan".. 1). September. "Sat sating sumber..". Bulan paling "sat", atau paling kering. Yang berarti merupakan "puncak" musim kemarau. 2). November. "Wiwit ono sumber". Mulai ada air. Mulai hujan. Tetapi hujan belum optimal. 3). Desember. "Gede-gedene sumber..". Hujan paling berat. 4). Januari. "Hujan tiap hari..". ###Begitu patokan "ilmu gathuk" orang tua saya Meski tidak ilmiah "blas", di masa lalu "mlesetnya" tidak signifikan.

Liam Then
Loyalis Amerika juga akan klaim Tuhan lebih sayang sama Amerika, punya 800 pangkalan militer diseluruh dunia, 5244 hulu ledak nuklir-cukup untuk dibagi rata misalnya saja, 200 negara masing-masing dapat 25-an biji. Terkait hulu ledak spesial ini, juga bukti Tuhan masih sayang dunia, Amerika tidak dikuasai oleh orang gila, bisa rata dunia dibuatnya. Bukti Amerika disayang oleh Tuhan, juga bisa dilihat dari betapa duit cetakannya begitu digemari oleh pejabat tinggi diseluruh dunia, yang njabat pun suka, termasuk saya. Disatu negara, itu lembaran ijo bahkan lebih dihargai daripada duit nasional, lecek dikit Ndak diterima di bank. Bikin kesal aja. Nyampe segitunya. Saya mau protes saja, ke presiden Biden atau Trump kalo nanti terpilih lagi, Laen kali harap cetak koin semua saja, kalo koin kan gak bakal lecek. Juga ada manfaatnya, pejabat tinggi negara saya, jadi ketauan, kalo simpan terlalu banyak, kan bunyi tuh gemerincingan, cring ...cring...cring...

Liam Then
Yang saya harap diuber oleh Pak Luhut adalah supaya PT.IBC cepat produksi, sekaligus pembentukan BUMN jadikan anak usaha PLN namanya ini saya pilihkan ; PT.Panel Surya Indonesia Jaya. Kemudian IPO di NYSE buat permodalan. Panel Surya + baterai, kunci sukses elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia.

Juve Zhang
Sebagai Insinyur Sipil malu kalau kita tak bisa memberi solusi jembatan sungai Mujur. Solusi teknik nya sederhana saja . Jangan jembatan gantung lagi. Tapi buatlah jembatan tiang pancang beton. Jangan Tiang pancang Bambu. Wkwkwkkw. Serius nih tiang pancang beton tapi bukan di pancang .di bor .jadi pasir nya di bor dulu pake casing baja.casing baja nya jangan di cabut karena longsoran pasir akan menutup lobang bor .jadi casing pipa itu berfungsi juga sebagai tiang pancang tapi dalam casing di isi besi tulangan dan cor an beton. Khusus untuk menahan banjir badang pasir dari hulu. Tancapkan juga tiang beton miring dari sisi hilir jembatan untuk menahan gaya horisontal dari gempuran lahar dingin dari hulu. Jadi di perkuat tiang beton miring. Buat ketinggian lantai jembatan 2 m diatas yg sekarang antisipasi ke depan makin membludak pasirnya. Semoga sukses. Pesan penting Jangan inovasi pakai tiang pancang cerucuk bambu di jembatan mujur wkwkwkwkk

Riyono ,SKP
Rasanya koq kalimat terakhir ada yang kurang. 'Selama lima tahun berturut-turut,petani bisa panen padi tiga kali tiap tahunnnya.' Mungkin seperti ini maksudnya. Kalimat yang terlalu panjang menurut Abah DI.

Juve Zhang
Singapura menarik minat 1000 mahasiswa Indonesia yg ganti warganegara pindah ke SG. Kenapa ?? Singapura hanya tak punya tanah gede tak punya air minum, makanan dll semuanya impor hanya punya oksigen saja dan tentu saja mereka harus impor Otak otak terbaik dari mancanegara, kalau mau tetap hidup sebagai negara. duit mereka di investasi kan di mancanegara pun perusahaan besar mereka semua ke LN ekspansi. sebaliknya Indonesia perlu orang orang jujur yg mau memakmurkan semua rakyat nya. Jalan sutera Tiongkok patut di tiru mereka dari miskin ke makmur dalam 40 tahun. Sudah lompatan besar. Migrasi itu hal biasa. Elon Musk,juga migrasi dari Afsel ke Amerika. Kalau tetap di Afsel mungkin gak akan hebat seperti sekarang.jadi hal biasa saja orang mau migrasi. Pun orang Indonesia banyak yg tinggal di Malaysia walaupun belum WN Malaysia tapi akan sampai akhir hayat di sana. Dan itu biasa saja. Manusia bebas memilih tinggal di mana saja. Yg di perlu disini cuma orang yang jujur saja.yg pintar sudah kebanyakan. pintar nya menjurus spesialis "pengeboran" wkwkwkwkwk

Xiaomi A1
Klo kecilnya nakal biasanya pas gede nya sukses..krn nakalnya anak2 itu adalah cerminan kelebihan energi yg blm tau cara penyaluran positifnya..

Fiona Handoko
seorang pembantu muda bernama sulastri meminta kenaikan gaji. sang majikan cenderung menolak. tapi memutuskan untuk berbicara dengannya tentang kenaikan gaji. majikan : "lastri, mengapa km ingin bayaran lebih?" sulastri : "iya bu. ada 3 alasan mengapa saya ingin kenaikan gaji. alasan pertama. saya bersih2 lebih baik dari ibu". majikan : "siapa yg bilang kamu bersih2 lebih baik dari ku?" sulastri : "suami ibu. dia yg bilang begitu". majikan : "hmmm, aku akan cek nanti". sulastri : "alasan kedua. saya lebih pandai memasak daripada ibu". majikan : "omong kosong!!! siapa yg bilang km lebih pandai memasak daripada aku". sulastri : "juga kata suami ibu". majikan makin panas. "oh, dia lagi ya". sulastri : "alasan ketiga adalah saya lebih baik dalam bercinta daripada ibu di tempat tidur". darah majikan benar benar mendidih sekarang. dengan gigi gemeretak dan suara tinggi bertanya "apakah suami ku juga yg mengatakan itu?" sulastri dengan takut takut menjawab "tidak bu. pak parjo tukang kebun yg bilang" majikan sontak terkejut. lalu setengah berbisik ke lastri "jadi kamu mau minta naik gaji berapa?" 

Xiaomi A1
Klo lihat fotonya, jembatan gantung itu memotong aliran sungai tegak lurus, logikanya jembatan itu akan menerima tekanan maksimal dari arus sungai..misal posisinya agak menyerong, misal 30°, mungkin tekanan yg dihadapi tdk sebesar itu, shg bs lebih awet...maaf ini hanya pendapat, saya pun bukan ahli teknik hehe..

Juve Zhang
Jembatan Gantung itu sangat tak direkomendasikan untuk di Indonesia, iklim nya hujan panas hujan panas , material cepat lapuk, besi cepat karatan. Masih ingat jembatan Mahakam Tenggarong diresmikan 2001 tahun 2011 sudah ambruk, kalau anda pas naik mobil lewat dan ambruk kecil kemungkinan selamat, cepat sekali ambruk nya. Kalau pake banyak tiang pancang, kalaupun ada satu atau dua tiang yg ambruk jembatan masih bisa memberikan peringatan dini, kalau jembatan gantung seketika ambruk nya. Jadi lupakan keindahan jembatan gantung, keselamatan lebih utama dari keindahan. Cukup banyak mobil yg apes di sungai Mahakam itu dan penumpang tak bisa keluar. Sangat menyedihkan, semoga para Insinyur kita sadar, bukan keindahan yg di pertontonkan tapi selalu ingat nyawa manusia gak bisa kembalikan. 

thamrindahlan
Sifat air tak pernah meradang/ Keciali tempat terendah terhalang/ Hujan menyebabkan banjir bandang/ Karena peresapan air telah hilang/ Salamsalaman

creza mahrezaldy
Pak Dahlan, bagaimana kalau patung di Ponorogo diusulkan dg nama "Puser Bathara" tanpa ada kata Museum di depannya, kata Museum hanya akan membuat milenial dan Gen z secara umum malas mengunjunginya, Puser bermakna pusat, seperti pusar di tubuh kita, sedang bathara memaknai.... ah semua sudah tau maksudnya untuk bathara ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 182

  • Adinda Rahmatillah
    Adinda Rahmatillah
  • Siti Mardiyyah
    Siti Mardiyyah
  • siti asrifah
    siti asrifah
  • Aidah Hadyu Makhillah
    Aidah Hadyu Makhillah
  • Hidayah Salsa
    Hidayah Salsa
  • Liaa Amalia
    Liaa Amalia
  • Mohamad Anshori
    Mohamad Anshori
  • Safinatun Najah
    Safinatun Najah
  • Siti NurHindayani
    Siti NurHindayani
  • Nawang Arie
    Nawang Arie
  • ainin khrsm
    ainin khrsm
  • NUR KHARIROH
    NUR KHARIROH
  • Zahrota Ika
    Zahrota Ika
  • Zahrota Ika
    Zahrota Ika
  • Evi Rahmawati
    Evi Rahmawati
  • Evi Rahmawati
    Evi Rahmawati
  • ITA TALIA
    ITA TALIA
    • Evi Rahmawati
      Evi Rahmawati
  • Maulidyatus Sholikhah
    Maulidyatus Sholikhah
  • Maulidyatus Sholikhah
    Maulidyatus Sholikhah
  • Iqbal Amirullah
    Iqbal Amirullah
  • Suwaibatul islamiyah
    Suwaibatul islamiyah
  • Hiliya Taqiya
    Hiliya Taqiya
  • Hidayatul Rachmahwati
    Hidayatul Rachmahwati
    • Evi Rahmawati
      Evi Rahmawati
  • Sheila Dwi
    Sheila Dwi
    • Churinia Dewi
      Churinia Dewi
  • Xxya Kiyowo
    Xxya Kiyowo
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Ummu Saidah
    Ummu Saidah
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • doni wj
    doni wj
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • doni wj
    doni wj
  • doni wj
    doni wj
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • doni wj
      doni wj
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Erngin FAUZI PAU
    Erngin FAUZI PAU
  • Warung nasi Ibu joko
    Warung nasi Ibu joko
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • JIM vsp
    JIM vsp
    • Dedy Ananta
      Dedy Ananta
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Johan
    Johan
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Nayla Farihatul ummah
    Nayla Farihatul ummah
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Amat K.
      Amat K.
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Liam Then
    Liam Then
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Liam Then
    Liam Then
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Liam Then
      Liam Then
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Liam Then
      Liam Then
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Liam Then
    Liam Then
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Liam Then
      Liam Then
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • ahmad faqih
    ahmad faqih
    • Amat K.
      Amat K.
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Mukidi Teguh
    Mukidi Teguh
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • alasroban
    alasroban
  • Windarto Windarto
    Windarto Windarto
  • Windarto Windarto
    Windarto Windarto
  • Amat K.
    Amat K.
    • Mukidi Teguh
      Mukidi Teguh
    • Amat K.
      Amat K.
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • rid kc
    rid kc
    • Mukidi Teguh
      Mukidi Teguh
    • Liam Then
      Liam Then
  • Riyono ,SKP
    Riyono ,SKP
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Pedro Patran
    Pedro Patran
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Amat K.
      Amat K.
    • Agus Suryono
      Agus Suryono